JAKARTA. Pemerintah diminta segera memberikan hasil kajian mengenai revisi Undang-undang No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas), sehingga bisa disahkan pada tahun ini. Menurut Ketua Komisi VII DPR-RI Kardaya Warnika, UU Migas perlu direvisi lantaran beleid tersebut sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan. Namun begitu, dia mengingatkan pemerintah untuk melihat dampak dari perubahan Undang-Undang. "Begitu ada wacana Undang-Undang mau direvisi, otomatis investor, pelaku usaha stop atau memperlambat jalannya," kata Kardaya dalam diskusi Rabu (3/3).
Ini alasan DPR ingin percepat revisi UU Migas
JAKARTA. Pemerintah diminta segera memberikan hasil kajian mengenai revisi Undang-undang No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas), sehingga bisa disahkan pada tahun ini. Menurut Ketua Komisi VII DPR-RI Kardaya Warnika, UU Migas perlu direvisi lantaran beleid tersebut sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan. Namun begitu, dia mengingatkan pemerintah untuk melihat dampak dari perubahan Undang-Undang. "Begitu ada wacana Undang-Undang mau direvisi, otomatis investor, pelaku usaha stop atau memperlambat jalannya," kata Kardaya dalam diskusi Rabu (3/3).