JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS) Perseroan (Persero) PT Pertamina telah memutuskan untuk menunjuk Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama Pertamina. Posisi ini mulai dijalankan Elia sejak 16 Maret 2017. Penunjukan Massa tersebut secara resmi tertuang dalam surat Nomor: SK-52/MBU/03/2017 tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan (Persero) PT Pertamina.Alasan Menteri BUMN memilih Massa sebagai Dirut Pertamina karena rekam jejak kinerja, kepemimpinan, pengalaman, dan kapabilitas yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan Pertamina. Perusahaan ini ingin menjaga soliditas sebagai perusahaan energi nasional yang bertugas menjaga kemandirian energi negara. Apalagi melihat kinerja Massa selama menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) sejak 13 April 2016 membuat Massa menjadi kandidat kuat.Pemerintah menilai, selama kurun waktu 2016 hingga Maret 2017 Holding Perkebunan telah melaksanakan berbagai langkah pembenahan, baik dari aspek operasional, finansial, teknologi, hingga sumber daya manusia, untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga pada Februari 2017 PTPN III Holding memperoleh capaian laba sebesar Rp 193 miliar yang bersumber dari laba delapan PTPN.
Ini alasan Elia Massa jadi dirut Pertamina
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS) Perseroan (Persero) PT Pertamina telah memutuskan untuk menunjuk Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama Pertamina. Posisi ini mulai dijalankan Elia sejak 16 Maret 2017. Penunjukan Massa tersebut secara resmi tertuang dalam surat Nomor: SK-52/MBU/03/2017 tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan (Persero) PT Pertamina.Alasan Menteri BUMN memilih Massa sebagai Dirut Pertamina karena rekam jejak kinerja, kepemimpinan, pengalaman, dan kapabilitas yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan Pertamina. Perusahaan ini ingin menjaga soliditas sebagai perusahaan energi nasional yang bertugas menjaga kemandirian energi negara. Apalagi melihat kinerja Massa selama menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) sejak 13 April 2016 membuat Massa menjadi kandidat kuat.Pemerintah menilai, selama kurun waktu 2016 hingga Maret 2017 Holding Perkebunan telah melaksanakan berbagai langkah pembenahan, baik dari aspek operasional, finansial, teknologi, hingga sumber daya manusia, untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga pada Februari 2017 PTPN III Holding memperoleh capaian laba sebesar Rp 193 miliar yang bersumber dari laba delapan PTPN.