KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan giro di perbankan sampai Oktober 2018 sudah mencapai 9% berdasarkan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI). Jumlah tersebut lebih rendah dari periode bulan September 2018 yang sempat tumbuh 9,4% secara year on year (yoy). Meski begitu, pertumbuhan giro valas terbilang cukup deras pada Oktober 2018 yakni mencapai 25,5% secara yoy. Sebaliknya, giro dalam mata uang rupiah tampak loyo alias hanya naik 3,6% yoy menjadi Rp 892,9 triliun. Lebih pelan dari bulan September 2018 yang melonjak 5,3% yoy. Namun, Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Budi Satria mengatakan per Oktober 2018 pertumbuhan giro BTN tak sederas industri. Budi mengatakan giro BTN hanya sebesar Rp 47,4 triliun atau hanya naik 3,04%.
Ini alasan giro valas di industri naik menurut bankir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan giro di perbankan sampai Oktober 2018 sudah mencapai 9% berdasarkan analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI). Jumlah tersebut lebih rendah dari periode bulan September 2018 yang sempat tumbuh 9,4% secara year on year (yoy). Meski begitu, pertumbuhan giro valas terbilang cukup deras pada Oktober 2018 yakni mencapai 25,5% secara yoy. Sebaliknya, giro dalam mata uang rupiah tampak loyo alias hanya naik 3,6% yoy menjadi Rp 892,9 triliun. Lebih pelan dari bulan September 2018 yang melonjak 5,3% yoy. Namun, Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Budi Satria mengatakan per Oktober 2018 pertumbuhan giro BTN tak sederas industri. Budi mengatakan giro BTN hanya sebesar Rp 47,4 triliun atau hanya naik 3,04%.