KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk (
SMMT) akhirnya meningkatkan produksi batubara untuk tahun 2022. Hal ini dilakukan karena pencapaian di semester I-2022 yang lebih baik dari target awal.
Corporate Secretary SMMT Susanti Nilam menjelaskan, rencana kenaikan produksi dilakukan seiring kinerja positif yang berhasil dicatatkan Golden Eagle Energy pada semester I-2022. "Produksi semester pertama sekitar 1,5 juta ton. Perusahaan berhasil melampaui target produksi yang ditetapkan di awal tahun, terutama tambang Sumatra yang berhasil mencatatkan produksi sekitar 1,2 juta ton di semester I-2022," jelas Susanti kepada Kontan.co.id, Selasa (6/9).
Susanti melanjutkan, dengan torehan produksi tersebut, SMMT pun optimistis, produksi pada semester II-2022 bakal menyamai raihan di paruh pertama tahun ini. Artinya target produksi batubara tahun ini menjadi 3 juta ton.
Baca Juga: Golden Eagle Energy (SMMT) Optimistis Tren Pertumbuhan Kinerja Berlanjut Untuk itu, SMMT pun telah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun 2022 untuk menambah jumlah produksi. Kontan.co.id mencatat, SMMT menargetkan produksi batubara mencapai 2,4 juta ton pada tahun ini. Adapun, dalam revisi RKAB yang telah diajukan, SMMT menargetkan peningkatan produksi minimal 35% dari target awal. Susanti menjelaskan, di sisa tahun ini, Golden Eagle masih mengantisipasi dampak curah hujan tinggi dalam kegiatan produksi. "SMMT juga mengantisipasi lonjakan biaya produksi terutama yang disebabkan oleh harga bahan bakar solar yang masih tinggi hingga saat ini dan juga kenaikan tarif royalti kepada pemerintah yang berlaku efektif di September 2022," jelas Susanti.
Merujuk laporan keuangan perusahaan SMMT membukukan penjualan sebesar Rp 474,69 miliar pada semester I-2022. Capaian ini melonjak 162,43% secara tahunan dari raihan periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 180,87 miliar. Sementara itu, laba bersih SMMT pada semester I 2022 tercatat mencapai Rp 189 miliar atau melesat 328,77% secara tahunan dibanding raihan periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 44,08 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari