Ini alasan Golkar ingin dukung Jokowi



JAKARTA. Partai Golkar semakin realistis menatap Pemilu Presiden pada 2014. Partai berlambang pohon beringin ini mulai mengarahkan dukungannya kepada Joko Widodo alias Jokowi yang diusung sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, jalinan komunikasi dengan PDI-P beberapa hari ini semakin intens. Satu per satu kecocokan mulai ditemukan, dan kepastian berkoalisi akan segera diketahui dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar yang akan digelar di Jakarta pada akhir pekan ini.

"Kesamaan kita dengan PDI-P sudah banyak, khususnya di parlemen," kata Tantowi di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/5).


Bahkan, kata Tantowi, Jokowi dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie hampir mencapai kesepakatan setelah hasil hitung cepat diketahui. Hanya, pada saat itu, Aburizal meminta untuk tetap berkompetisi politik dengan Jokowi, dan koalisi dijalin di tingkat parlemen.

Lebih jauh, Tantowi juga menyebut bahwa Jokowi saat itu sangat serius menggaet Aburizal dan Golkar sebagai mitra koalisi. Dasarnya, Aburizal adalah tokoh pertama yang ditemui oleh Jokowi setelah pemilu legislatif berlangsung.

"Antara Jokowi dan Aburizal sendiri sebenarnya sudah hampir jadian, cuma enggak jadi karena waktu itu Aburizal meminta Jokowi untuk berkompetisi dulu," ujarnya.

Namun saat ini, tambah dia, dinamika politik berubah sangat drastis. Tantowi merasa Aburizal akan menerima semua keputusan rapimnas jika akhirnya Golkar resmi berkoalisi tanpa mengusungnya menjadi bakal cawapres Jokowi.

"Semakin mengerucut ke sana, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera dipastikan," pungkasnya.

PDI-P sudah mendapatkan rekan koalisi, yakni Partai Nasdem dan PKB. Koalisi itu sudah cukup untuk mengusung capres dan cawapres. Sebelumnya, Aburizal sudah menyatakan bersedia menjadi cawapres bagi Prabowo Subianto. Namun, Prabowo disebut memilih Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai cawapres. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan