KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak yang masih bertanya-tanya, kenapa untuk menjadi mayoritas saham di tambang Grasberg sebesar 51%, pemerintah melalui induk holding industri pertambangan yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) harus membeli hak partisipasi atau participating interest (PI) Rio Tinto yang ada saat ini sebesar 40%. Kenapa bukan dari sahamnya PT Freeport Indonesia (PTFI) langsung saja? Nah, untuk mengetahui itu, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin menguraikan alasannya. Menurut Budi, ada dua hal yang perlu dipahami dalam pengelolaan tambang Grasberg, Papua yang saat ini dikuasai oleh Freeport Indonesia sebesar 90,64%. Pertama : economic interest (dilihat dari keekonomian nilai tambang melalui produksi) dan kedua: equity interest (hak saham).
Ini alasan Inalum ambil 40% participating interest milik Rio Tinto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak yang masih bertanya-tanya, kenapa untuk menjadi mayoritas saham di tambang Grasberg sebesar 51%, pemerintah melalui induk holding industri pertambangan yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) harus membeli hak partisipasi atau participating interest (PI) Rio Tinto yang ada saat ini sebesar 40%. Kenapa bukan dari sahamnya PT Freeport Indonesia (PTFI) langsung saja? Nah, untuk mengetahui itu, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin menguraikan alasannya. Menurut Budi, ada dua hal yang perlu dipahami dalam pengelolaan tambang Grasberg, Papua yang saat ini dikuasai oleh Freeport Indonesia sebesar 90,64%. Pertama : economic interest (dilihat dari keekonomian nilai tambang melalui produksi) dan kedua: equity interest (hak saham).