KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (
INDY, anggota indeks
Kompas100) menambah kepemilikan saham di Nusantara Resources Ltd (NUS) melalui Busa Saham Australia (Australian Stock Exchange/ASX). Melansir dari keterbukaan informasi dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), INDY telah membeli saham NUS sebanyak 1.872.845 saham atau setara dengan 1,12% dari keseluruhan saham NUS hingga 20 September 2019. Ini berarti, kepemilikan INDY secara langsung dan tidak langsung di NUS mencapai 21.02% dari total keseluruhan saham.
Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) berencana stock split saham dan ganti direksi Head of Corporate Communication INDY Leonardus Herwindo mengatakan,tujuan dari penambahan saham ini adalah sebagai langkah divesifikasi usaha INDY di luar bisnis tambang batubara. Memang, saat ini INDY tengah merambah bisnis non-batubara sebagai langkah antisipasi harga batubara yang fluktuatif. Bahkan dalam rencana bisnis (business plan) perusahaan, diperkirakan lima tahun ke depan kontribusi segmen non batubara akan meningkat hingga 25%. Leonardus bilang, emas dipandang INDY sebagai sektor pertambangan yang memiliki prospek dan peluang yang baik serta strategis. “Pertambangan emas memiliki peluang yang baik serta strategis bagi INDY dalam mendiversifikasi bisnisnya di sektor pertambangan di luar batubara,” terangnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (27/9). Lebih lanjut, INDY menilai NUS memiliki prospek tinggi untuk menjadi salah satu proyek tambang emas yang signifikan di Indonesia. Untuk diketahui, Nusantara Resources Ltd merupakan perusahaan investasi pertambangan mineral yang mengembangkan proyek tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Kebakaran gudang akhirnya padam, produksi Sri Rejeki Isman (SRIL) tak terganggu Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Awak Mas memiliki prospek yang menjanjikan dengan perkiraan cadangan ore 1,1 juta ounce dan sumber daya sebesar 2 juta ounce di Sulawesi Selatan.
Leonardus bilang, penambahan pembelian saham NUS dilakukan sejak 31 Juli hingga 20 September 2019. INDY membeli saham tambahan 1,12% dari total saham Nusantara dari pasar senilai AUD$ 416.162,57. “Harga pembelian rata-rata untuk tambahan saham 1,12% ini senilai AUD$ 0,22, di bawah harga pembelian awal,” lanjutnya. Meski demikian, INDY tidak serta merta menganaktirikan sektor pertambangan batubara yang menjadi lini bisnis utama. Di tengah kondisi pasar batubara yang fluktuatif, INDY optimis dapat mencapai target penjualan tahun ini. “Kami masih optimis target penjualan tercapai walaupun dengan kondisi market yang fluktuatif,” tutup Leonardus.
Baca Juga: Harga melejit 131% dalam tiga pekan, saham Majapahit Inti Corpora (AKSI) masuk UMA Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi