KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) optimistis produksi batubara di tahun ini masih sesuai target. Sebelumnya, produksi batubara ITMG terkendala cuaca buruk dan curah hujan yang tinggi yang terjadi di paruh pertama tahun 2022. Asal tahu saja, ITMG menargetkan produksi batubara tahun ini dapat mencapai 17,5 juta-18,8 juta ton. ITMG memiliki empat lokasi wilayah operasi tambang yaitu Indominco Mandiri, Trubaindo Coal Mining, Bharinto Ekatama, serta Jorong. Di semester I-2022, ITMG telah memproduksi batubara sebanyak 7,7 juta ton. Volume penjualan tercapai sebanyak 8,1 juta ton, dengan penjualan terbesar ke China dengan 2,3 juta ton. Disusul, Indonesia dengan penjualan 1,8 juta ton, Jepang sebanyak 1,3 juta ton, Filipina sebesar 0,6 juta ton, Bangladesh sebanyak 0,5 juta ton dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania.
ITMG Chart by TradingView Raihan positif ini lantaran ITMG terdorong harga batubara global yang terus menguat tajam pada paruh pertama tahun ini. Sehingga, menyebabkan rata-rata harga jual batubara yang diperoleh ITMG naik 134% menjadi US$ 175 per ton dari US$ 75 per ton pada periode yang sama tahun lalu. Sementara dari sisi ekspansi, di bidang jasa energi, ITMG akan melakukan ekspansi pembelian batubara yang bersumber dari pihak ketiga guna meningkatkan pendapatan dari perdagangan dan pencampuran batubara. "Tambang baru akan kami pelajari. Kami masih fokus pada batubara," kata Mulianto. Dari bisnis energi terbarukan dan bisnis lainnya, ITMG tengah membangun PLTS guna memasok energi bagi kegiatan operasional dan terus mengembangkan bisnis energi atap surya. ITMG mengambil peluang usaha panel surya atap yang kebutuhannya kian bertumbuh. PT Cahaya Power Indonesia (CPI), salah satu anak usaha ITM yang baru, pada paruh pertama tahun ini telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) Atap Surya dengan total kapasitas sebesar 7,27 MWp. Baca Juga: Emiten Batubara Masih Akan Menikmati Lonjakan Harga Batubara Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pelabuhan Bontang juga telah meningkatkan porsi konsumsi energi dari sumber energi terbarukan. Saat ini, ITMG juga tengah membangun PLTS baru di Melak yang diproyeksikan rampung pengerjaannya pada akhir tahun 2022. Hingga semester I/2022, sejumlah ekspansi ini telah menyerap sekitar 22% belanja modal atau capital expenditure (capex) dari total anggaran senilai US$ 68,8 juta. Paling besar capex digunakan ITMG untuk membeli alat berat untuk anak perusahaan. Sisanya digunakan untuk pemeliharaan fasilitas dan infrastruktur tambang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Anna Suci Perwitasari