KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperingatkan agar Indonesia harus mewaspadai lonjakan inflasi dunia, terutama yang terjadi di negara-negara maju. Lonjakan inflasi memang sudah terlihat terjadi di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat (AS) yang mencatat inflasi tembus 7,5%. “Yang harus diwaspadai tadi disampaikan ke presiden, adalah lonjakan inflasi dunia terutama di negara-negara maju seperti diketahui AS mencapai 7,5% inflasinya pada bulan Februari ini, dan ini akan mendorong kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers setelah Sidang Kabinet Paripurna, (16/2). Hal ini tentu akan memberikan dampak spill over atau rambatan yang harus diwaspadai dalam bentuk capital flow.
Menurutnya, arus modal (capital flow) akan mendapat pengaruh negatif dari kenaikan suku bunga dan dari sisi imbal hasil (yield) dari Surat Berharga Negara (SBN). Tentu saja ini akan mendorong dalam hal biaya surat utang negara. Baca Juga: Inflasi Inggris Ada di Laju Tercepat 30 Tahun, Kenaikan Suku Bunga BOE di Depan Mata Dirinya menambahkan, lingkungan ini harus diwaspadai karena negara-negara emerging market, inflasinya sudah mengalami peningkatan. Seperti Argentina mencatat inflasi 50%, Turki 48%, Brasil 10,4%, Rusia 8,7% dan Meksiko 7,1%.