Ini alasan Kedaung Indah Can (KICI) optimistis kinerja ekspor bakal ciamki di 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen enamel dan kaleng, PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) percaya diri bahwa kinerja ekspor di tahun ini bakal melonjak. Hal tersebut sebenarnya sudah terbukti di paruh pertama tahun 2021.

Manajemen KICI mengatakan, hingga semester I-2021 kinerja perusahaan di pasar ekspor mengalami lonjakan yang cukup signifikan karena adanya kontrak dengan pelanggan baru di Amerika Serikat hingga akhir Juli mendatang. 

"Penjualan ekspor tumbuh cukup signifikan, karena adanya permintaan dari new customer dari Amerika Serikat dengan jumlah yang cukup signifikan, di mana akan berlangsung hingga bulan Juli 2021," jelas Sekretaris Perusahaan KICI, Ing Hidayat saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (28/7). 


Hingga saat ini KICI belum merilis secara resmi laporan kinerja keuangan semester I-2021. Namun, apabila menilik kinerja di kuartal I-2021, penjualan bersih KICI tercatat capai Rp 35,52 miliar atau tumbuh 13,70% dari capaian di periode yang sama tahun lalu. 

Penjualan ekspor perusahaan pun berhasil melonjak hingga 604,65% dari Rp 2,22 miliar di kuartal I-2020 naik menjadi Rp 15,70 miliar pada akhir Maret 2021. 

Adapun, di tahun ini KICI membidik pertumbuhan pada pasar ekspor hingga dua digit, atau sekitar 10%-20% dari capaian tahun lalu. 

Baca Juga: Penjualan ekspor Kedaung Indah Can (KICI) melonjak pada kuartal pertama

 
KICI Chart by TradingView

Ing mengaku, KICI sebenarnya masih optimistis terhadap laju kinerja ekspor di 2021. Namun lagi-lagi, kinerja bisnis KICI masih akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pandemi dan pembatasan sosial yang sedang berlangsung, baik secara domestik maupun global. 

"Perseroan cukup optimis terhadap target pertumbuhan penjualan tersebut di tahun 2021 ini dapat tercapai. Namun sekali lagi kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pandemi dan pembatasan sosial yang sedang berlangsung, karena hal ini sangat mempengaruhi daya beli dan perekonomian domestik maupun global," jelas Ing. 

Lebih lanjut dia bilang, lonjakan pandemi yang tengah terjadi di berbagai negara, mungkin tidak akan banyak berpengaruh terhadap kontrak ekspor yang telah didapatkan KICI hingga paruh pertama tahun ini.

Namun demikian, kondisi tersebut akan sangat berdampak terhadap kontrak ekspor KICI ke depan sebagaimana kebijakan yang dikeluarkan oleh negara tujuan ekspor. 

"Namun akan sangat berpengaruh terhadap kontrak ekspor ke depan, karena setiap negara pasti akan melakukan pembatasan-pembatasan apabila terjadi lonjakan kasus pandemi Covid-19," tambahnya. 

Demi mempertahankan laju ekspornya di tahun ini, KICI akan fokus terhadap penjualan di pasar AS. Hal itu karena manajemen melihat, Negeri Paman Sam akan jauh lebih cepat pulih dari kondisi pandemi. Sehingga diharapkan daya beli di AS itu dapat terus meningkat. 

"Perusahaan cukup optimistis untuk tahun 2021 kinerja Perseroan akan mengalami peningkatan yang cukup baik," pungkas Ing. 

Selanjutnya: Rupiah spot ditutup menguat ke Rp 14.488 per dolar AS pada hari ini (28/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari