JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub), selaku pemilik otoritas penerbangan di Indonesia mengaku, tidak memiliki alasan untuk menolak pemberian izin terbang atau validasi kelayakan terbang (Type Certificate) untuk pesawat Sukhoi Superjet100 di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Bambang S Ervan, Juru bicara Kemenhub kepada KONTAN, Selasa (27/11). Bambang menyatakan, seluruh kelengkapan dan persyaratan validasi terbang sudah terpenuhi oleh Sukhoi Superjet100. Bahkan, kata Bambang, pihak Kemenhub sudah mendatangi pabrik Sukhoi di Rusia guna melakukan verifikasi kelengkapan dan persyaratan kelayakan terbangnya. “Kami (Kemenhub) juga sudah mengirimkan tim ke sana (Rusia),” kata Bambang. Menurut Bambang, sebelum terbang menggunakan bendera Indonesia, Sukhoi Superjet100 memang harus mendapatkan sertifikat kelayakan terbang oleh otoritas penerbangan sipil di negara setempat. Setelah itu, barulah otoritas penerbangan di Indonesia melakukan validasi sertifikat kelayakan yang sudah dikantongi itu.
Ini alasan Kemhub beri izin terbang untuk Sukhoi
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub), selaku pemilik otoritas penerbangan di Indonesia mengaku, tidak memiliki alasan untuk menolak pemberian izin terbang atau validasi kelayakan terbang (Type Certificate) untuk pesawat Sukhoi Superjet100 di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Bambang S Ervan, Juru bicara Kemenhub kepada KONTAN, Selasa (27/11). Bambang menyatakan, seluruh kelengkapan dan persyaratan validasi terbang sudah terpenuhi oleh Sukhoi Superjet100. Bahkan, kata Bambang, pihak Kemenhub sudah mendatangi pabrik Sukhoi di Rusia guna melakukan verifikasi kelengkapan dan persyaratan kelayakan terbangnya. “Kami (Kemenhub) juga sudah mengirimkan tim ke sana (Rusia),” kata Bambang. Menurut Bambang, sebelum terbang menggunakan bendera Indonesia, Sukhoi Superjet100 memang harus mendapatkan sertifikat kelayakan terbang oleh otoritas penerbangan sipil di negara setempat. Setelah itu, barulah otoritas penerbangan di Indonesia melakukan validasi sertifikat kelayakan yang sudah dikantongi itu.