MOMSMONEY.ID - Yuk, simak alasan kenapa generasi
baby boomer lebih mementingkan diri sendiri dan terlalu sibuk untuk mengurus keluarganya. Fenomena yang saat ini terjadi adalah adanya jarak antara generasi Baby Boomer dengan anak mereka yang merupakan generasi milenial. Ada kecenderungan orang tua generasi
baby boomer cenderung memiliki kehidupannya sendiri di luar keluarga inti.
Melansir
Business Insider, generasi
baby boomer termasuk generasi yang memiliki kehidupan lebih baik dibanding generasi lainnya.
Baca Juga: Resep Inspirasi Chicken Steak Mushroom, Harumnya dari Butter dan Thyme Analis Bank of America A May menjelaskan, kebiasaan generasi
baby boomer dalam belanja barang konsumtif. Generasi ini menghabiskan lebih banyak uang dari pada generasi lainnya untuk tamasya dan makan di luar Menurut The Fed, bank sentral Amerika Serikat, generasi ini memiliki lebih daru US$ 78 triliun aset atau setengah dari seluruh kekayaan di negara tersebut. Namun, saat mereka sibuk membelanjakan uangnya, anak-anak milenial mereka merasa ditinggalkan. Psikolog di Los Angeles Leslie Dobson mengatakan, banyak kliennya yang merupakan generasi milenial harus menghadapi perasaan ditinggalkan dan benci kepada orang tua mereka yang berasal dari generasi
baby boomer. "Generasi
baby boomer cenderung memilih hidup mereka sendiri ketimbang bertemu cucu dan membangun relasi dengan cucunya," ungkap Leslie.
Baca Juga: Pahami 12 Aroma Wewangian yang Bisa Digunakan Sehari-Hari Bagi generasi
baby boomer, mereka yang kini sudah berusia di atas 50 tahun harus menikmati sisa hidupnya dengan uang yang mereka miliki. Mereka merasa berhak atas uang itu dan cukup memberikan dukungan finansial kepada anak-anaknya. Padahal, generasi milenial lebih menginginkan waktu dari orang tua mereka ketimbang duungan finansial. Di sisi lain, generasi
baby boomer merasa mereka tak melakukan kegiatan apapun karena kesibukan anak cucu mereka saat dikunjungi. Sehingga, hidup dengan komunitas yang mereka pilih adalah pilihan yang terbaik. Lebih lanjut, karena generasi milenial lebih suka menunda memiliki anak, maka generasi
baby boomer menjadi kakek dan nenenk di usia yang lebih tua dibanding generasi sebelumnya. Mengutip laman CDC, di tahun 1970 usia rata-rata ibu memiliki anak adalah 21,4 tahun. Pada tahun 2000 usia rata-rata naik ke 27,2 tahun. Sehingga, ini juga membuat generasi baby boomer tidak terlalu antusias pada cucunya. Jadi, tidak hanya generasi
baby boomer yang memilih kehidupan merek sendiri. Tetapi, juga milenial secara fundamental memiliki sudut pandang yang berbeda soal menjadi orang tua. Alhasil, nasehat dan pengalaman orang tua mereka tidak relevan dan tidak diinginkan oleh generasi milenial.
Baca Juga: 6 Trik Bikin Smoothie Buatanmu Bertekstur Sangat Kental dan Creamy Menurut generasi milenial, generasi
baby boomer memiliki cara mendidik yang terlalu keras dan sudah ketinggalan zaman. Bagi generasi milenial, mereka takut didikan orang tua meeka bisa menimbulkan trauma.
Sedangkan pada masa generasi
baby boomer, orang tua baru sangat tergantung pada dukungan dan pengalaman dari orang tua mereka ketimbang Google dan aplikasi lainnya. Dengan fenomena ini, terjadilah jarak yang jauh antara generasi
baby boomer dan generasi milenial. Ini membuat orangtua milenial merasa sendiri ditinggalkan orang tua yang berasal dari generasi
baby boomer. Padahal, generasi milenial membutuhkan dukungan rutin, stabil, konsisten terutama dalam hal emosional. Sehingga, tetap saja mereka membutuhkan dukungan dari orang tua mereka yang berasal dari generasi
baby boomer. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta