Ini Alasan Kenapa Generasi Z & Milenial Harus Menyiapkan Dana Pensiun Sedini Mungkin



KONTAN.CO.ID - Jika membahas pensiun bagi Anda yang berusia 20-an atau 30-an sepertinya jauh sekali. Maklum saja pada usia ini sebagian besar masih pusing memikirkan perkara biaya pernikahan, gimana caranya supaya bisa memiliki dana yang cukup untuk uang muka pembelian rumah pertama. Sebagian lagi mungkin sedang bingung menentukan karir ke dapan dan juga tengah sibuk membantu kebutuhan keluarga.

Lantas rasanya untuk membahas persiapan dana pensiun nanti-nanti saja deh, mana uangnya juga belum ada. Sekumpulan masalah di atas terasa lebih mendesak untuk diselesaikan ketimbang dana pensiun. Sebagian besar mungkin akan mengambil sikap dan keputusan seperti itu.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan per akhir Desember 2023 menunjukkan aset dalam program yang terkait dana pensiun mencapai Rp1.413 triliun atau naik 10,22% dibanding tahun sebelumnya. Namun tingkat densitas dana pensiun mencapai 15,89%. Artinya hanya 16 orang dari 100 orang penduduk bekerja yang memiliki program pensiun.


Padahal jelas dalam ilmu perencana keuangan, semakin Anda menunda persiapan dana pensiun, maka akan semakin besar juga dana yang harus Anda sisihkan setiap bulan nantinya. Plus parahnya lagi, sikap seperti itu bisa menjadikan Anda menambah populasi generasi sandwich di Indonesia.

Baca Juga: Ini 4 Masalah Keuangan Generasi Y dan Z (Bagian 1)

Oleh karena itu, Aidil Akbar Madjid, Perencana Keuangan sangat menyarankan bagi generasi Z dan milenial untuk sesegera mungkin menyiapkan dana pensiun sedari awal masuk dunia kerja atau professional selepas lulus dari perguruan tinggi. Hal ini menurut Aidil ada beberapa alasan kenapa generasi Z dan milenial harus menyiapkan dana pensiun sedini mungkin. Berikut alasannya:

1.Menghindari generasi sandwich berikutnya Anda wajib bersyukur jika bukan berada pada posisi generasi sandwich. Seperti diketahui generasi sandwich adalah apabila Anda harus membiayai orang tua, diri Anda sendiri serta tanggungan keluarga yakni istri/suami dan anak-anak Anda. Menjadikan Anda seperti daging yang terhimpit 2 lapis roti atas dan bawah. Beruntunglah jika kita tidak bernasib demikian dan kita pun wajib melanjutkan apa yang sudah dilakukan orang tua kita sehingga tidak menjadikan kita menjadi generasi sandwich. “Perlu kesadaran yang besar untuk menyiapkan kebutuhan dana pensiun kita dan pasangan, bahkan lebih baik lagi jika mampu menutupi kebutuhan anak-anak kita sampai mereka bekerja secara professional.”jelas Aidil.

Baca Juga: Ini 4 Masalah Keuangan Generasi Y dan Z (Bagian 2)

2.Kita hidup dalam segala ketidakpastian Hal paling masuk akal untuk kita sesegera mungkin adalah menyadari bahwa hidup penuh dengan ketidakpastian akan masa depan. Tentu semua orang termasuk kita menginginkan masa depan yang pasti, baik-baik saja situasinya dan tercukup segala kebutuhan. Namun untuk memastikan kita bisa berada di titik tersebut tidak cukup hanya sekedar bekerja, memastikan pendapatan kita tinggi dan karir yang terus menanjak, tetapi kita memastikan saat usia kita tidak produktif lagi bagaimana dana yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Janganlah Anda nantinya mengandalkan anak-anak, belajarlah untuk mandiri, baik saat masih lajang, sudah menikah. “Mengatur persiapan kebutuhan dana pensiun bagi diri kita maupun bersama pasangan untuk hari senja, karena segalanya penuh ketidakpastian, termasuk usia.”jelas Aidil. Tentu akan lebih baik dan bermanfaat jika Anda meninggalkan dana untuk pasangan kita sehingga siap menjalani masa pensiun, ketimbang hanya meninggalkan kenangan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Generasi Sandwich dan Beban Keuangan yang Harus Ditanggung

3.Faktor compound interest Alasan ketiga kenapa generasi Z dan milenial harus menyiapkan dana pensiun sedini mungkin adalah faktor compound interest, atau bunga majemuk alias bunga-berbunga. Faktor compound interest ini faktor yang menguntungkan sekali untuk semua orang yang menerapkannya. Kenapa demikian? Karena selain compound menghasilkan efek bunga berbunga dari uang yang sudah kita investasikan, di sisi lain uang yang terlindung faktor compound interest seringkali terlindungi dari besarnya laju inflasi.

Contoh yang paling mudah kita temui adalah uang kita akan lebih bernilai jika kita menyimpannya dalam logam mulia, karena adanya faktor hedging alias terjaganya nilai lindung uang kita dari inflasi selama kita masih menyimpang logam mulia tersebut. Namun akan berbeda hasilnya jika kita hanya menyimpan uang kita di rekening bank atau bahkan hanya di dalam celengan di rumah.

Sudah selesai? Belum, masih ada 2 alasan lagi yang dibahas pada bagian dua.

Baca Juga: Yuk Siapkan Dana Pensiun dan Tips yang Harus Dihindari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti