Ini alasan kenapa SBY marah soal Bunda Putri



JAKARTA. Sebagian kalangan menilai, tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang reaktif menanggapi tudingan kedekatannya dengan Bunda Putri dianggap berlebihan.

Pasalnya, pernyataan bekas Ketua Umum PKS Luthfi Hasan Ishaaq itu dilakukan dalam persidangan di hadapan hakim. Jadi seharusnya, hakimlah yang berhak menilai apakah Luthfi bohong atau jujur.

Namun Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, SBY memiliki alasan kuat kenapa harus memberikan reaksi cukup tegas terhadap tuduhan Luthfi. Ia bilang, jika benar tuduhan Luthfi bahwa Bunda Putri tahu soal pergantian menteri kabinet, maka persepsi publik akan menganggap pemerintahan dijalankan dengan transaksional.


"Itu kan kalau benar atau masyarakat berasumsi benar reshuffle kabinet juga melibatkan orang lain, di luar yang ada di dalam pemerintahan, yaitu di luar wapres dan mensesneg, bisa dibayangkan tidak benarnya pemerintahan ini dijalankan. Itu bisa saja orang menganggap ada proses transaksional di sana," tutur Julian di Kompleks Istana, Jumat (11/10).

Maka itu, SBY menilai, perlu memberikan klarifikasi dan bantahan atas tuduhan bekas bos PKS itu agar tidak terjadi salah paham di masyarakat. Presiden juga marah, karena Luthfi menuduh tanpa alat bukti. "Ini yang harus dicegah ya pemikiran atau pemahaman yang harus dicegah, tentu harus diluruskan. Ini berbeda dengan kasus Sengman," terang Julian.

Julian menilai, kalau SBY marah, hal itu sudah wajar. Pasalnya, seharusnya Luthfi menyampaikan suatu kebenaran di persidangan, bukan bualan seperti yang dikatakan kemarin. Seperti diketahui, SBY marah besar karena dituduh dekat dengan Bunda Putri. Ia menuding balik Luthfi sebagai pembohong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri