JAKARTA. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain mengatakan, penambahan hukuman terhadap mantan Deputi Gubernur Bank Indoensia Budi Mulya di tingkat banding menjadi contoh bagi pejabat publik agar berpikir lebih keras lagi jika tergoda melakukan korupsi. Penambahan hukuman tersebut kata Zul, juga supaya para pelaku juga tidak mengganggap enteng perilaku korupsi. "Ini sangat bagus artinya proses hukum sehingga orang-orang melakukan korupsi itu bisa berpikir lebih serius lagi. Biar tidak dianggap enteng," kata Zul di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/12). Oleh karena itu, KPK mengapresiasi putusan majelis di tingkat banding tersebut. Zul mengatakan, putusan tersebut sudah lebih sensitif karena lebih melihat keadilan bagi masyarakat.
Alasan KPK setuju hukuman Budi Mulya ditambah
JAKARTA. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain mengatakan, penambahan hukuman terhadap mantan Deputi Gubernur Bank Indoensia Budi Mulya di tingkat banding menjadi contoh bagi pejabat publik agar berpikir lebih keras lagi jika tergoda melakukan korupsi. Penambahan hukuman tersebut kata Zul, juga supaya para pelaku juga tidak mengganggap enteng perilaku korupsi. "Ini sangat bagus artinya proses hukum sehingga orang-orang melakukan korupsi itu bisa berpikir lebih serius lagi. Biar tidak dianggap enteng," kata Zul di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/12). Oleh karena itu, KPK mengapresiasi putusan majelis di tingkat banding tersebut. Zul mengatakan, putusan tersebut sudah lebih sensitif karena lebih melihat keadilan bagi masyarakat.