KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis pelayaran di bidang dukungan operasi perusahaan minyak dan gas (migas) atawa
Offshore Support Vessel (OSV) diprediksi ciamik di tahun ini. Katalis utama datang dari peningkatan aktivitas perusahaan migas yang membuat permintaan jasa pelayaran di bidang OSV terkerek. Sekretaris Perusahaan PT Logindo Samudramakmur Tbk Adrianus Iskandar mengatakan, di tahun ini sejumlah perusahaan migas memang telah meningkatkan target produksinya untuk tahun 2020. Alhasil, pendapatan perusahaan yang memiliki kode saham
LEAD tersebut dapat tumbuh sebesar 10% hingga 15% dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Emiten Pelayaran Genjot Kinerja di Tahun Depan Kendati demikian, hal ini tidak serta merta mendorong Logindo Samudramakmur untuk melancarkan ekspansi bisnis secara tergesa-gesa. Pasalnya, emiten pelayaran ini belum memiliki rencana untuk melakukan pembelian kapal baru di tahun 2020. Ini dilakukan untuk mengantisipasi persaingan harga sewa di pasaran. Menurut Adrianus, jumlah kapal-kapal
offshore yang belum terutilisasi di pasaran terbilang tinggi. Dengan demikian, persaingan untuk mendapatkan kontrak ataupun penyewaan kapal-kapal
offshore menjadi ketat. Hal ini pada gilirannya membuat harga sewa menjadi semakin tertekan. Di sisi lain, pengajuan pinjaman ke perbankan pun masih sulit didapatkan. Mengingat rendahnya minat perbankan untuk membantu pembiayaan pembelian kapal akhir-akhir ini.
Baca Juga: Logindo Samudramakmur (LEAD) terus memburu kontrak baru Sebenarnya, Logindo Samudramakmur dapat membeli kapal baru dengan mengandalkan kas internal perusahaan. Namun, hal ini dipandang sebagai opsi yang kurang tepat dengan menimbang segala risiko yang ada. “Bila kas internal digunakan untuk membeli kapal baru, otomatis akan berkurang dan berisiko apabila industri ini kembali turun dan melemah," kata Adrianus kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1).
Untuk saat ini, tingkat utilitas Logindo Samudramakmur berada di kisaran 65%-70%. Tahun ini, LEAD menargetkan, utilisasi kapal bisa meningkat 5% hingga 10% menjadi 75%-80%. Asal tahu saja, hingga akhir 2019, LEAD telah memiliki 44 kapal. Rinciannya, kapal jenis
accomodation bork barge sebanyak 2 unit, kapal
anchor handling tug supply (AHTS) mencapai 9 kapal, lalu kapal jenis
anchor handling tug sebanyak 3 buah. Dilanjutkan, jenis
crew boat sebanyak 6 kapal, jenis
diving support vessel sebanyak 1 buah,
hooper barge ada 6 kapal. Selain itu, masih ada jenis
landing craft transport sebanyak 8 unit, kapal
mooring boat sebanyak 1 unit, jenis platform
supply vessel ada 1 unit kapal,
tug boat sebanyak 5 unit dan terakhir jenis
utility boat sebanyak 2 unit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari