JAKARTA. Sebelum menggelar initial public offering (IPO), PT Eka Sari Lorena melakukan beberapa efisiensi, khususnya pada sisi kepegawaian. Manajemen mengurangi jumlah armada yang beroperasi pada segmen antar kota antar provinsi (AKAP). Jadi, saat ini perusahaan menggabungkan penumpang pada trayek yang ada dalam satu lintasan. Alhasil, jumlah kru yang beroperasi berkurang, sehingga terjadi efisiensi pada premi dan bonus kru yang dibayar perusahaan. Jadi, biaya bahan bakar, suku cadang, gaji, upah, dan tunjangan awak armada bisa dikempiskan. Setidaknya, strategi tersebut membuat beban pendapatan Lorena bisa terkikis dari Rp 99,6 miliar menjadi Rp 82,16 miliar. Kemudian, Eka Sari Lorena pun bisa membukukan kenaikan laba kotor sekitar 11,89% menjadi Rp 38,48 miliar.
Ini alasan Lorena lakukan efisiensi karyawan
JAKARTA. Sebelum menggelar initial public offering (IPO), PT Eka Sari Lorena melakukan beberapa efisiensi, khususnya pada sisi kepegawaian. Manajemen mengurangi jumlah armada yang beroperasi pada segmen antar kota antar provinsi (AKAP). Jadi, saat ini perusahaan menggabungkan penumpang pada trayek yang ada dalam satu lintasan. Alhasil, jumlah kru yang beroperasi berkurang, sehingga terjadi efisiensi pada premi dan bonus kru yang dibayar perusahaan. Jadi, biaya bahan bakar, suku cadang, gaji, upah, dan tunjangan awak armada bisa dikempiskan. Setidaknya, strategi tersebut membuat beban pendapatan Lorena bisa terkikis dari Rp 99,6 miliar menjadi Rp 82,16 miliar. Kemudian, Eka Sari Lorena pun bisa membukukan kenaikan laba kotor sekitar 11,89% menjadi Rp 38,48 miliar.