Ini alasan menariknya pasar properti di tahun 2017



Tahun 2017 banyak investor properti yang merasa bisnis properti akan semakin baik. Terlebih setelah adanya program seperti amnesti pajak yang memberi optimisme akan menggairahkan sektor properti di tahun ini.

Selain adanya program tax amnesty, ada berbagai macam faktor lain yang menjadikan pasar properti yang berada di Indonesia berjalan semakin menarik untuk tahun ini.

Berbagai macam faktor lain tersebut seperti:

1.     Inflasi yang terkendali Sekarang ini inflasi sudah cukup terkendali dan diperkirakan dapat sesuai target pemerintah yakni di angka 5%. Daya beli masyarakat juga masih bisa dipertahankan bahkan memungkinkan untuk mengalami kenaikan.

2.    Nilai tukar yang tidak berubah Nilai tukar rupiah ke dollar AS sekarang ini masih cenderung stabil. Ini diharapkan bisa membuat bahan bangunan yang didatangkan dengan cara impor menjadi lebih stabil pula.

3.    Penurunan suku bunga Suku bunga KPR diperkirakan akan mengalami penurunan. Selain itu ada begitu banyak orang yang melirik investasi ini sebagai investasi yang cukup menggiurkan.

4.    Pemerintah terus melanjutkan infrastruktur Tahun 2017 ini, pemerintah akan melanjutkan untuk melakukan pembangunan infrastruktur sehingga potensi pasar properti akan berjalan dengan terus positif.

5.    Harga properti yang masih cukup rendah Mungkin Anda bingung, dengan harga seperti sekarang ini mengapa masih dianggap rendah? Dibandingkan dengan harga properti di negara lain di Asia Tenggara, harga properti yang berada di Indonesia masih dianggap cukup rendah.

6.    Kelas menengah terus tumbuh Sekarang ini masyarakat yang berada di kelas menengah secara terus menerus mengalami pertumbuhan, dan tentu saja mereka ingin meningkatkan kualitas hidup. Inilah yang menjadi alasan mengapa penjualan properti bisa semakin empuk.

7.  LTV diharapkan lebih rendah lagi LTV diharapkan dapat lebih rendah dari ketentuan yang ada sekarang ini. DP rumah pertama semoga bisa menjadi beberapa persen saja.

Rumahku.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini