Ini alasan mengapa Bank ICB Bumiputera merugi



JAKARTA. PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) mengalami kerugian Rp 960 juta di semester pertama tahun ini. Padahal di semester pertama tahun lalu, ICB Bumiputera berhasil meraih laba Rp 2,2 miliar. Direktur HR and Compliance ICB Bumiputera Bambang Setiawan menyatakan, kerugian tersebut dikarenakan winding down pada kartu kreditnya. "Portfolio kami ganti. Karena terjadi persoalan di kartu kredit," ucap Bambang, di Gedung Radius Prawiro Bank Indonesia (BI), Senin, (12/8). Ia bilang bahwa ICB Bumiputera melakukan pembersihan terhadap nasabah kartu kreditnya. Pasalnya, terdapat penurunan kualitas pembayaran. Hal tersebut lantas menimbulkan pemupukan kerugian di ICB Bumiputera. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) kartu kredit ICB Bumiputera terbilang cukup tinggi yakni sekitar 6% sampai 7%. Untuk menurunkan NPL tersebut, ICB Bumiputera harus membentuk cadangan tambahan. Inilah yang kemudian membuat labanya jadi berkurang. Saat ini, total portfolio kartu kredit ICB Bumiputera yakni Rp 250 miliar. Namun Bambang enggan menyebut berapa jumlah nasabah kartu kredit tersebut. "Banyak," akunya. Terhitung semester kedua tahun ini, ICB Bumiputera akan menghentikan akuisisi nasabah baru kartu kreditnya. Namun ini tak berarti mereka menghentikan juga transaksi kartu kreditnya. Bambang yakin, bila PT MNC Kapital Tbk. (BCAP) resmi masuk, pihaknya akan menghidupkan kembali pengakuisisian nasabah kartu kredit tersebut. MNC telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi ICB Bumiputera sejak bulan April. Namun hingga kini, hal tersebut belum juga berlangsung. Bambang mengatakan, ada momen seperti Lebaran yang membuat prosesnya agak tertunda. "Semua persyaratan sudah terpenuhi di BI. Harusnya tak lama lagi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie