Ini alasan mengapa Dirut Merpati dicopot



JAKARTA. Pergantian Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Jhony Tjitrokusomo memicu kontroversi. Buktinya, sebanyak 68 pilot maskapai tersebut melakukan aksi mogok kerja.SVP Corporate Planning Merpati Erry Wardhana juga menyayangkan, pencopotan Jhony. Dia bilang, selama kepemimpinan Jhony, ada kemajuan yang dirasakan karyawan mulai dari kenaikan gaji sebesar 30% sejak Mei 2010 hingga aturan keselamatan terbang yang semakin terjamin. Alhasil, pergantian Jhony ini memicu tanda tanya. Direktur Utama Rudi Setyopurnomo pun menjelaskan alasan pergantian tersebut. Pertama, Rudi mengatakan, kinerja keuangan Merpati Airlines terakhir kurang baik. Dia bilang, pada 2011 Merpati mengalami kerugian sebesar Rp 750 miliar.Lalu, pada kuartal I 2012, Merpati juga tekor sebesar Rp 250 miliar. Sementara pada, April 2012, Rudi bilang kerugian Merpati sebesar Rp 106 miliar.Rudi mengatakan, penyebab kerugian ini akibat pengelolaan reservasi tiket dan pengaturan rute yang tidak baik. Dia mencontohkan, rute penerbangan Jakarta-Bandung. Menurutnya, tingkat keterisian penumpang sangat rendah. Dalam sepekan, Rudi bilang, isi pesawat terkadang cuma empat orang atau bahkan kosong dari 56 kursi yang tersedia. Padahal, Rudi mengklaim, harga tiket pesawat sudah cukup murah yakni Rp 90.000. "Akibat dari load factor yang kosong ini setiap hari Merpati Airlines bisa merugi Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar," papar Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can