JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Jumat (15/5). Pada penutupan perdagangan Rabu (13/5) yang lalu, IHSG menguat 0,78% di level 5.246,13, namun bursa Asia ditutup melemah 0,11% di level 151,56. Fadli analis Net Sekuritas memproyeksi pergerakan IHSG masih cenderung naik. Meskipun tidak ada sentimen dari dalam negeri yang terlalu berpengaruh terhadap IHSG, namun adanya pelonggaran Down Payment (DP) dari sektor properti pada bulan ini sedikit memberikan angin segar. “Dari sektor properti direncanakan akan ada pelonggaran DP rumah pada bulan ini. Kemungkinan patokan untuk DP akan diturunkan,” ujar Fadli. Sedangkan sentimen dari luar negeri, menurutnya masih akan dipengaruhi oleh pembicaraan antara Yunani dengan Uni Eropa terkait posisi keuangannya yang berpotensi default. Selain itu, harga minyak dunia juga mulai merangkak naik sedikit mempengaruhi penguatan IHSG. Senada dengan Fadli, Setiawan Efendi analis dari Phintraco Securities juga memproyeksi IHSG untuk menguat. Salah satu faktor penguatannya adalah harga CPO akan naik karena suplai yang turun. Menurutnya, hal ini disebabkan iklim El Nino sudah menghampiri Australia yang menyebabkan negara tersebut mengalami kekeringan. “Ada laporan bahwa Australia sudah memasuki iklim El Nino. Suplai CPO akan menurun dan harganya pasti akan naik,” jelas Setiawan. Fadli memproyeksikan IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.195 – 5295. Sedangkan Andre memprediksi IHSG untuk bullrish dengan range di level 5205 – 5292. Parningotan Julio analis dari Prosperindo Sekuritas meproyeksi IHSG cenderung naik di level 5207 – 5280. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini alasan mengapa IHSG bakal naik hari ini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Jumat (15/5). Pada penutupan perdagangan Rabu (13/5) yang lalu, IHSG menguat 0,78% di level 5.246,13, namun bursa Asia ditutup melemah 0,11% di level 151,56. Fadli analis Net Sekuritas memproyeksi pergerakan IHSG masih cenderung naik. Meskipun tidak ada sentimen dari dalam negeri yang terlalu berpengaruh terhadap IHSG, namun adanya pelonggaran Down Payment (DP) dari sektor properti pada bulan ini sedikit memberikan angin segar. “Dari sektor properti direncanakan akan ada pelonggaran DP rumah pada bulan ini. Kemungkinan patokan untuk DP akan diturunkan,” ujar Fadli. Sedangkan sentimen dari luar negeri, menurutnya masih akan dipengaruhi oleh pembicaraan antara Yunani dengan Uni Eropa terkait posisi keuangannya yang berpotensi default. Selain itu, harga minyak dunia juga mulai merangkak naik sedikit mempengaruhi penguatan IHSG. Senada dengan Fadli, Setiawan Efendi analis dari Phintraco Securities juga memproyeksi IHSG untuk menguat. Salah satu faktor penguatannya adalah harga CPO akan naik karena suplai yang turun. Menurutnya, hal ini disebabkan iklim El Nino sudah menghampiri Australia yang menyebabkan negara tersebut mengalami kekeringan. “Ada laporan bahwa Australia sudah memasuki iklim El Nino. Suplai CPO akan menurun dan harganya pasti akan naik,” jelas Setiawan. Fadli memproyeksikan IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.195 – 5295. Sedangkan Andre memprediksi IHSG untuk bullrish dengan range di level 5205 – 5292. Parningotan Julio analis dari Prosperindo Sekuritas meproyeksi IHSG cenderung naik di level 5207 – 5280. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News