KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama hampir setahun terakhir menghantui dunia, virus corona mengalami proses mutasi. Strain terakhir virus yang memiliki nama ilmiah SARS CoV-2 itu adalah GV. Virus corona dengan strain inilah yang menyebabkan gelombang infeksi di Eropa, selama beberapa pekan terakhir. Kehadiran GV itu menambah strain virus corona yang telah terindentifikasi oleh Global Iniative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Nama yang terakhir ini merujuk ke database tentang berbagai virus flu. GISAID diluncurkan sesuai dengan keputusan World Health Assembly (WHA), atau sidang majelis dari 194 negara anggota Organisasi Kehehatan Dunia (WHO). Pendirian platform yang mengoleksi dan membagikan berbagai informasi tentang virus influenza itu terjadi di saat dunia terserang wabah flu burung di tahun 2006.
Ini alasan mengapa protokol kesehatan tetap penting, kendati vaksin sudah tersedia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama hampir setahun terakhir menghantui dunia, virus corona mengalami proses mutasi. Strain terakhir virus yang memiliki nama ilmiah SARS CoV-2 itu adalah GV. Virus corona dengan strain inilah yang menyebabkan gelombang infeksi di Eropa, selama beberapa pekan terakhir. Kehadiran GV itu menambah strain virus corona yang telah terindentifikasi oleh Global Iniative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Nama yang terakhir ini merujuk ke database tentang berbagai virus flu. GISAID diluncurkan sesuai dengan keputusan World Health Assembly (WHA), atau sidang majelis dari 194 negara anggota Organisasi Kehehatan Dunia (WHO). Pendirian platform yang mengoleksi dan membagikan berbagai informasi tentang virus influenza itu terjadi di saat dunia terserang wabah flu burung di tahun 2006.