Ini Alasan Pemerintah Geser Gerbang Impor ke Pelabuhan di Timur Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjelaskan alasan di balik skema pemindahan pintu masuk importasi ke wilayah timur Indonesia. 

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengungkapkan bahwa usulan tersebut diajukan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

"Usulan ini telah dibahas dalam pertemuan antara Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan. Pelabuhan impor barang ini sebenarnya diusulkan oleh Kementerian Perindustrian dan disetujui oleh Menteri Perdagangan. Selanjutnya, usulan ini akan dibawa dalam rapat terbatas kabinet," jelas Febri di Jakarta pada Rabu (31/7).


Menurut Febri, terdapat alasan mendasar di balik usulan pemindahan pintu masuk impor. Salah satunya adalah penumpukan 26 ribu kontainer yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak pada Mei 2024 lalu.

Baca Juga: Pintu Masuk Barang Impor Diusulkan ke Wilayah Timur, Pengamat Ingatkan Ini

"Kami mengusulkan perubahan ini berdasarkan pengalaman penumpukan kontainer di bulan Mei tahun ini. Jika pengalihan pelabuhan bahan impor disetujui dan benar-benar dilaksanakan, kami juga melihat adanya potensi pasar di Indonesia timur yang dapat diisi oleh manufaktur domestik," tambahnya.

Potensi pasar di wilayah timur Indonesia juga dianggap menjanjikan. Jika pemindahan pintu masuk impor dilaksanakan, akan ada peluang untuk meningkatkan permintaan, terutama dalam sektor tekstil. 

Banyak perusahaan tekstil menengah kecil yang selama ini mengimpor bahan baku dan kemudian menghadapi persaingan dengan produk-produk dari negara produsen besar.

Kemenperin mengincar pelabuhan di Sorong, Papua Barat, dan Bitung, Sulawesi Utara, sebagai lokasi potensial untuk pelabuhan impor baru.

Baca Juga: Pintu Masuk Barang Impor Diusulkan ke Wilayah Timur, Apsyfi: Bisa Tekan Impor

"Jika pelabuhan impor dipindahkan ke sana, barang-barang hilir akan sampai ke wilayah tersebut, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami juga berharap pengalihan pelabuhan impor ini akan menciptakan peluang bisnis baru dan meningkatkan sektor pelayaran dan logistik," jelasnya.

Pelabuhan akan difokuskan pada tujuh komoditas utama yaitu tekstil, keramik, alas kaki, pakaian jadi, kosmetika, elektronika, dan pakaian jadi lainnya.

"Sementara kami masih berfokus pada 7 komoditas itu, terutama barang hilir. Tapi nanti kita lihat seberapa besar pengaruhnya diluar komoditas itu, kalau memang harus dimasukan atau diprioritaskan dalam pelabuhan indonesia timur tersebut, akan kita masukan," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .