Ini alasan penjualan CPO AALI merosot tahun ini



JAKARTA. Kinerja sejumlah emiten perkebunan masih layu, seperti terjadi pada PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Perusahaan ini sampai Mei 2015 mencatatkan penurunan penjualan Crude Palm Oil (CPO) 27,19% dari Rp 4,78 triliun menjadi Rp 3,48 triliun. Hal ini disebabkan oleh volume penjualan CPO AALI yang menurun 15,7% dari 540.887 ton ke posisi 455.964 ton. Lalu harga jual rata-ratanya pun terjerembab 14,6% dari Rp 8.842 per kg menjadi Rp 7.638 per kg. "Ini terjadi karena sebagian besar produksi AALI dialihkan menjadi olein," kata Rudy Limardjo, Investor Relation AALI, dalam keterbukaan informasi, Jumat, (26/6). Bisnis hilirisasi kelapa sawit AALI memang terlihat tumbuh subur. Volume penjualan oleinnya melonjak 114,5% dari 66.298 ton jadi 142.198 ton. Sekedar informasi, bisnis olein AALI dikhususkan untuk pasar ekspor. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menggarap bisnis hilir bersama KLKepong Plantation Holdings Sdn. Bhd. Lebih lanjut, AALI mencatatkan kenaikan tipis 0,2% pada volume penjualan kernel dari 141.901 ton menjadi 142.236 ton. Sedangkan harga jual rata-ratanya turun dari Rp 5.824 per kg ke posisi Rp 5.033 per kg. Produksi CPO AALI tampak menipis 2,2% dari 707.348 ton menjadi 691.525 ton. Rudy mengatakan, ini disebabkan oleh produksi Tanda Buah Segar (TBS) yang turun 4,7% ke posisi 2,27 juta ton. Produksi TBS di Kalimantan turun 12,9%. Sementara produksi di Sumatera dan Sulawesi masing-masing tumbuh 1,5% dan 2,2%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa