Ini alasan PLN minta PMN sampai Rp 20 triliun



JAKARTA. PT PLN mengusulkan penambahan alokasi penyertaan modal negara dari sebelumnya Rp 10 triliun dalam APBN 2016 menjadi Rp 20 triliun dalam usulan rancangan APBN perubahan 2016.

Sofyan Basir, Direktur Utama PLN mengatakan, penambahan alokasi PMN dimaksudkan untuk meningkatkan ekuitas perusahaan pasca program revaluasi aset. Ia menjelaskan, semula pihaknya telah menyiapkan dana yang akan digunakan untuk membangun pembangkit-pembangkit skala kecil di sejumlah wilayah.

"Dana yang buat uang muka itu, kami untuk pembangkit kecil ini itu kan dipakai untuk bayar pajak, jadi kami meminta kembali untuk pembangkit-pembangkit ini," kata dia usai mengikuti diskusi program proyek 35.000 megawatt (MW) di Kantor Staf Presiden, Kamis (11/5).


Sehingga, dengan peningkatan ekuitas, perusahaan pelat merah ini akan lebih mudah memperoleh pembiayaan untuk pembangunan pembangkit di proyek 35.000 megawatt (MW).

Sofyan menolak anggapan peruntukkan PMN ini akan digunakan hanya sekadar buat membayar pajak pasca pelaksanaan revaluasi aset. "Bukan untuk pajak, tapi equity untuk pembangkit," ujar dia.

Saat ini PLN telah mampu meningkatkan asetnya dari semula Rp 640 triliun menjadi Rp 1.100 triliun. Adapun ekuitas perusahaan mencapai sekitar Rp 800 triliun dari tahun lalu hanya sebesar Rp 170 triliun.

Sofyan optimistis usulan penambahan PMN menjadi Rp 20 triliun ini akan disejutui oleh Kementerian BUMN maupun Kementerian Keuangan. Sehingga, "Kami akan bisa ambil kredit sekitar Rp 1.700 triliun hingga Rp 1.800 triliun," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia