JAKARTA. Sosiolog Ignas Kleden menilai ada motif tertentu dibalik pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut pemilu di Indonesia layaknya di negara totaliter, fasis, komunis dan lebih buruk dari Korea Utara. Ignas meyakini, pernyataan itu adalah sebuah cara untuk mendapatkan dukungan lebih dari para pendukung dan simpatisannya. "Saya rasa dia paham demokrasi, tapi pernyataan itu bisa dilontarkan untuk menciptakan efek politik. Dia ingin membentuk opini kalau dia sudah diperlakukan tidak fair dan meminta simpatisannya untuk berjuang agar hal ini diluruskan," kata Ignas di Jakarta, Kamis (7/6/2014) petang.
Ini alasan Prabowo sebut pemilu totaliter, fasis?
JAKARTA. Sosiolog Ignas Kleden menilai ada motif tertentu dibalik pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut pemilu di Indonesia layaknya di negara totaliter, fasis, komunis dan lebih buruk dari Korea Utara. Ignas meyakini, pernyataan itu adalah sebuah cara untuk mendapatkan dukungan lebih dari para pendukung dan simpatisannya. "Saya rasa dia paham demokrasi, tapi pernyataan itu bisa dilontarkan untuk menciptakan efek politik. Dia ingin membentuk opini kalau dia sudah diperlakukan tidak fair dan meminta simpatisannya untuk berjuang agar hal ini diluruskan," kata Ignas di Jakarta, Kamis (7/6/2014) petang.