JAKARTA. Pengajuan nama tunggal calon kepala kepolisian (Kapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipertanyakan sejumlah kalangan. Bahkan, ada sejumlah media yang memberitakan bahwa Kapolri Jenderal Timur Pradopo sebenarnya tidak mengajukan nama Sutarman. Namun, penunjukan Sutarman dilakukan oleh SBY hasil dari lobi-lobi yang dilakukan oleh seseorang. Menanggapi isu tersebut, Presiden membeberkan alasannya, mengapa akhirnya mengajukan nama Sutarman ke DPR sebagai calon tunggal kapolri. Menurutnya, salah satu alasannya memilih Sutarman adalah karena Kabareskrim ini merupakan perwira senior di korps Bhayangkara. Selain itu, alasan lainnya adalah nama Sutarman juga diajukan oleh Kompolnas dan kemudian oleh Kapolri. "Jadi Kompolnas mengajukan empat nama, kapolri juga empat nama, semuanya ada nama Sutarman," tutur SBY saat bersilaturahmi dengan jajaran Pengurus Persatuan wartawan Indonesia (PWI) di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, seperti dikutip di situs resmi sekretariat kabinet, Rabu (23/10). SBY menjelaskan, sesuai dengan Undang-Undang yang mengusulkan nama Kapolri adalah Kompolnas (ex officio dipimpin Menko Polhukam), dan Kapolri.
Ini alasan Presiden SBY memilih Komjen Sutarman
JAKARTA. Pengajuan nama tunggal calon kepala kepolisian (Kapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipertanyakan sejumlah kalangan. Bahkan, ada sejumlah media yang memberitakan bahwa Kapolri Jenderal Timur Pradopo sebenarnya tidak mengajukan nama Sutarman. Namun, penunjukan Sutarman dilakukan oleh SBY hasil dari lobi-lobi yang dilakukan oleh seseorang. Menanggapi isu tersebut, Presiden membeberkan alasannya, mengapa akhirnya mengajukan nama Sutarman ke DPR sebagai calon tunggal kapolri. Menurutnya, salah satu alasannya memilih Sutarman adalah karena Kabareskrim ini merupakan perwira senior di korps Bhayangkara. Selain itu, alasan lainnya adalah nama Sutarman juga diajukan oleh Kompolnas dan kemudian oleh Kapolri. "Jadi Kompolnas mengajukan empat nama, kapolri juga empat nama, semuanya ada nama Sutarman," tutur SBY saat bersilaturahmi dengan jajaran Pengurus Persatuan wartawan Indonesia (PWI) di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, seperti dikutip di situs resmi sekretariat kabinet, Rabu (23/10). SBY menjelaskan, sesuai dengan Undang-Undang yang mengusulkan nama Kapolri adalah Kompolnas (ex officio dipimpin Menko Polhukam), dan Kapolri.