DEPOK. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan, produksi minyak nasional yang rendah dari target disebabkan faktor non teknis seperti perizinan dan lambatnya pengerjaan proyek di lapangan. "Masalah perizinan terhambat mulai dari Kementerian Kehutanan sampai Pemerintah Daerah. Contoh ekstrem di Jambi ada Petro china, untuk membawa rig masuk area harus ada izin penggunaan jalan, izin lahan dan segala macam dari pemerintah daerah yang tak kunjung keluar," ujar Rudi usai meninjau kesiapan listrik PLN saat libur Lebaran di Cinere, Depok, Selasa (14/8). Rudi mengatakan, soal perizinan ini sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat rapat koordinasi bidang energi beberapa waktu lalu. Saat itu, hadir juga Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. "Menteri Kehutanan berjanji akan mengeluarkan Peraturan Menteri, tetapi sampai hari ini belum keluar, baru cuap-cuap," ujar Rudi.
Ini alasan produksi minyak RI tidak capai target
DEPOK. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan, produksi minyak nasional yang rendah dari target disebabkan faktor non teknis seperti perizinan dan lambatnya pengerjaan proyek di lapangan. "Masalah perizinan terhambat mulai dari Kementerian Kehutanan sampai Pemerintah Daerah. Contoh ekstrem di Jambi ada Petro china, untuk membawa rig masuk area harus ada izin penggunaan jalan, izin lahan dan segala macam dari pemerintah daerah yang tak kunjung keluar," ujar Rudi usai meninjau kesiapan listrik PLN saat libur Lebaran di Cinere, Depok, Selasa (14/8). Rudi mengatakan, soal perizinan ini sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat rapat koordinasi bidang energi beberapa waktu lalu. Saat itu, hadir juga Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. "Menteri Kehutanan berjanji akan mengeluarkan Peraturan Menteri, tetapi sampai hari ini belum keluar, baru cuap-cuap," ujar Rudi.