KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membeberkan sejumlah alasan mandeknya proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem). Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan, jika merujuk surat Rekind yang diterima pihaknya, ada dua alasan utama kenapa perusahaan tersebut enggan melanjutkan proyek ini. Pertama, tarif pengangkutan atau toll-fee gas ditetapkan sebesar US$ 0,36 per MMBTU sesuai dokumen lelang 2006 dinilai tidak lagi memenuhi nilai keekonomian. Kedua, kajian internal perusahaan yang menilai sebuah proyek haruslah bankable dan memenuhi sejumlah aspek seperti ketersediaan pasokan gas, pasar, kelayakan teknis, legalitas, komersial dan manajemen resiko serta memenuhi syarat minimum internal rate of return (IRR).
Ini alasan proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang mandek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membeberkan sejumlah alasan mandeknya proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem). Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan, jika merujuk surat Rekind yang diterima pihaknya, ada dua alasan utama kenapa perusahaan tersebut enggan melanjutkan proyek ini. Pertama, tarif pengangkutan atau toll-fee gas ditetapkan sebesar US$ 0,36 per MMBTU sesuai dokumen lelang 2006 dinilai tidak lagi memenuhi nilai keekonomian. Kedua, kajian internal perusahaan yang menilai sebuah proyek haruslah bankable dan memenuhi sejumlah aspek seperti ketersediaan pasokan gas, pasar, kelayakan teknis, legalitas, komersial dan manajemen resiko serta memenuhi syarat minimum internal rate of return (IRR).