Ini alasan RHB Sekuritas beri rekomendasi jual untuk saham Ramayana Lestari (RALS)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah katalis jadi pemberat bagi kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) di tahun ini. Alhasil, prospek saham RALS pun cenderung kurang menarik. 

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya mengatakan, saat ini secara prospek, saham RALS kurang menarik. Apalagi melihat segmen menengah ke bawah yang jadi target pasar RALS dari sisi daya beli cenderung belum pulih. 

Dia pun merekomendasikan untuk jual saham RALS dengan target harga Rp 550 per saham.


Hal ini tidak terlepas dari minimnya katalis positif pasca Lebaran, adanya wacana penerapan PPN tambahan pada beberapa produk hingga masih terbatasnya bantuan sosial untuk segmen ini.

“Belum lagi dengan keadaan saat ini di mana kasus Covid-19 kembali meningkat dan adanya pengetatan pembatasan sosial. Selain mempengaruhi mobilitas dan pemulihan ekonomi, sentimen tersebut juga bisa menekan pergerakan harga saham RALS ke depan,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (22/6).

Dari sisi kinerja, hingga akhir Mei 2021, total penjualan RALS mencapai Rp 2,5 triliun atau naik 38,6% secara year on year (yoy). Namun, jika dibandingkan dengan kondisi pre-Covid-19, perolehan ini turun 34,8% dari periode yang sama pada 2019.

Baca Juga: PPKM kembali diperketat, berikut rekomendasi saham Ramayana Lestari (RALS)

Vanessa menyebut, wilayah Jabodetabek, Bali, dan Jawa Tengah masih belum mampu mencatatkan kinerja yang apik. Khusus daerah Bali, tertekannya penjualan daerah ini seiring dengan minimnya aktivitas pariwisata di kawasan itu.

Lebih lanjut, hingga akhir April, total gerai RALS yang beroperasi tercatat sebanyak 106 gerai dan berencana akan menambah dua gerai lagi di daerah Jawa. Vanessa menyebut, RALS cenderung berhati-hati dalam melakukan ekspansi mengingat potensi pemulihan yang cenderung lambat. 

“Di satu sisi, kami juga cukup khawatir dengan risiko yang diakibatkan oleh keluarnya Sports Stations dari 20 gerai RALS imbas kinerjanya yang negatif. Kami melihat, (keluarnya Sports Stations) bisa memberi dampak negatif terhadap kinerja RALS mengingat area yang digunakan cukup luas dan porsi penjualan konsinyasinya,” imbuh Vanessa. 

Beberapa emiten ritel, akhirnya memanfaatkan penjualan melalui jaringan online untuk optimalkan kinerja selama pandemi Covid-19. Vanessa juga melihat pola serupa terjadi di RALS tercermin dari kontribusi penjualan online RALS yang naik dari 0,2% pada 2019 menjadi 1,5% pada 2020.

Hanya saja, ia menilai, penjualan online RALS tidak akan banyak memberikan kontribusi yang berarti terhadap kinerja RALS ke depan. Hal ini seiring dengan pola konsumsi pelanggan RALS yang sebanyak 75-80% masih melakukan pembelian menggunakan uang tunai atau secara offline.

 

RALS Chart by TradingView

Dengan outlook yang kurang menjanjikan, Vanessa pun memangkas proyeksi kinerja RALS pada tahun ini. Semula, ia memperkirakan RALS akan mengantongi pendapatan Rp 3,52 triliun dengan laba bersih Rp 236 miliar. Kini proyeksinya untuk pendapatan sebesar Rp 2,74 triliun dan akan membukukan rugi bersih Rp 52 miliar.

Selanjutnya: Penjualan Ramayana Lestari (RALS) kuartal II-2021 bisa tumbuh, ini rekomendasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari