Ini Alasan RHB Sekuritas Kerek Target Harga Saham Saratoga (SRTG)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dinilai memiliki prospek yang positif. Hal itu seiring dengan ekspansi anorganik yang dilakukan perseroan.

Pertama, kinerja Saratoga akan ditopang oleh proyek smelter aluminium dari salah satu emiten tambang, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Kedua, aset nikel yang dimiliki oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Ketiga, SRTG berpotensi memperoleh pendapatan dari divestasi yang dilakukan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), yang berkontribusi hampir 90% dari nilai total aset Saratoga Investama Sedaya.


RHB Sekuritas mengelaborasi, investasi senilai US$ 728 juta pada smelter aluminium yang dilakukan oleh ADRO dinilai akan memenuhi permintaan aluminium yang ada. Permintaan dari produk ini terbilang tinggi, namun persediaan tidak mencukupi.

Dengan menggunakan penghitungan matriks dari perusahaan aluminium regional dan struktur pendanaan itu, RHB Sekuritas memproyeksikan proyek ini mampu berkontribusi sebanyak 10% pada Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA).

Baca Juga: BRI Danareksa Pasang Rekomendasi Buy SRTG Seiring Membaiknya Aliran Dividen

“Bersama dengan program pembelian kembali saham yakni US$ 280 juta pada Juni 2022, RHB Sekuritas mengantisipasi tingginya harga batu bara yang terus menjadi katalis positif pada harga saham ADRO,” tulis tim riset RHB, Selasa (12/4).

Sementara itu, niat diversifikasi MDKA pada bisnis nikel akan dimudahkan dengan akuisisi Batutua Tambang Abadi pada Hamparan Logistik Nusantara (HLN), sebuah perusahaan holding pertambangan nikel dengan harga US$ 375 juta atau setara dengan Rp 5,4 triliun. Sebelumnya, HLN juga dibeli oleh J&P Indonesia (KPI) dan Jcorps Industri Mineral (JIM).

"Kami percaya, langkah akuisisi ini akan menentukan arah bisnis MDKA ke depan dan menjadi sumber pendapatan tambahan," katanya. JPI saat ini memiliki 51% pada sumber daya nikel yang substansial dalam Kawasan Industri Konawe Indonesia atau IKIP. Sedangkan, JIM memiliki 32% saham dalam proyek yang sedang berlangsung.

Belakangan, SRTG juga mulai berinvestasi pada sektor ESG pada saham PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).

RHB Sekuritas mengharapkan pertumbuhan yang lebih tinggi hasil dari sinergi perseroan dengan AGII yang menyuplai kebutuhan gas di perusahaan tempat SRTG berinvestasi. Juga, SRTG juga memiliki banyak investasi di start-up, yakni Xurya, Sirclo, Fuse.

 
SRTG Chart by TradingView

Dari berbagai hal itu, RHB Sekuritias meningkatkan target harga SRTG menjadi Rp 4.100 dari Rp 3.600 per saham.

“Kami masih merekomendasikan beli untuk SRTG, dengan prediksi perseroan dapat menghasilkan kinerja lebih tinggi pada 2022,” sebut tim riset RHB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari