MOMSMONEY.ID - Simak, berikut ini alasan investor kawakan Robert Kiyosaki memborong emas, perak, dan Bitcoin. "Bitcoin naik lebih dari 100% dalam setahun," kata Kiyosaki dalam tweet di akun Twitternya, 18 April lalu. "Apakah Bitcoin akan terus NAIK? Saya bertaruh untuk itu," sebut penulis buku populer
Rich Dad Poor Dad ini.
Kiyosaki mengungkapkan, dia membeli lebih banyak emas, perak, dan Bitcoin. "Mengapa membeli lebih banyak Emas, Perak, Bitcoin? Karena Fed, Departemen Keuangan AS, dan (Presiden AS Joe) Biden adalah pembohong," ungkapnya.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Kenaikan Suku Bunga Bunuh Kapitalisme, Beli Aset Investasi Ini Sebelumnya, Kiyosaki menyatakan, kenaikan suku bunga membunuh kapitalisme. Untuk itu, ia menyarankan untuk membeli emas, perak, dan bitcoin. Dia memberi saran untuk
shop til you drop alias menghabiskan waktu yang tidak terbatas untuk berbelanja dan membeli barang. "
Shop til you drop. Harga eceran turun," katanya di akun Twitter-nya, 29 Maret lalu. Kiyosaki bilang, merek-merek produk mewah sedang obral harga. Jadi, beli sebelum inflasi sistemik terkendali. Inflasi bersifat sistemik bukan sementara. "Beli Prada, Panerai, Polo, emas, perak, Bitcoin sebelum merek menjadi mahal," ujar dia.
Baca Juga: Resesi Global, Robert Kiyosaki Sebut 3 Aset Investasi Ini Paling Berharga Sekarang Di hari yang sama, Kiyosaki berkicau: "Anda bisa mengetahui bahwa tweet saya bukan untuk pola pikir miskin atau kelas menengah. Semua itu, adalah pola pikir". Menurutnya, jika Anda berpikir menjadi miskin adalah yang terbaik dan uang itu jahat maka jadilah miskin.
"Jika menurut Anda menjadi kelas menengah adalah yang terbaik untuk Anda, tetaplah bersekolah. Jika Anda ingin kaya, Ayah kaya, kayalah pola pikir Anda," sebutnya. Sebelumnya, Kiyosaki mengungkapkan, menaikkan suku bunga akan menghancurkan saham, obligasi, real estat, dan dollar AS. "Kehancuran berikutnya: US$ 1 kuadriliun derivatif market. US$ 1 kuadriliun sama dengan US$ 1.000 triliun. Tuhan kasihanilah dunia kami," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan