Ini Alasan Solusi Sinergi Digital (WIFI) Menjaring Pendanaan Lewat Rights Issue



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) alias Surge berencana mencari tambahan modal lewat di pasar saham dengan skema Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD) alias rights issue.

Direktur Solusi Sinergi Digital Gilman Pradana Nugraha menjelaskan rights issue dipilih karena salah satu alternatif pendanaan yang lebih efisien dan relatif lebih cepat dibanding jalur pendanaan lainnya. 

"Saat ini adalah waktu yang pas untuk Surge melakukan rights issue, di mana kami sedang mendapatkan daya tarik di bisnis telekomunikasi," kata Gilman kepada Kontan.co.id, Rabu (21/9). 


Berdasarkan prospektusnya, WIFI akan menawarkan maksimal 4,71 miliar saham biasa dengan nominal Rp 100 per saham. Total rights issue setara dengan 66,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Baca Juga: Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bakal Gelar Rights Issue, Terbitkan 4,71 Miliar Saham

Dana segar rights issue ini akan digunakan untuk dua hal. Pertama, WIFi akan menggunakan dana rights issue untuk pembayaran seluruh pokok dan bunga pinjaman pihak ketiga sejumlah Rp 314,35 miliar. 

Ada dua pihak ketiga yang akan dibayar. Sebesar Rp 151,85 miliar dipakai untuk membayarkan pokok utang kepada PT Prambanan Investasi Sukses. Lalu sebesar Rp 162,40 miliar pokok pinjaman kepada PT Investasi Gemilang Maju. 

Kedua, Gilman bilang dana segar dari rights issue ini juga disiapkan untuk modal kerja, yang akan mendukung operasional bisnis WIFI terutama di segmen telekomunikasi. 

"Dengan adanya rights issue, kami memberikan sinyal ke pasar kalau kami percaya dengan perkembangan kinerja Surge ke depannya," imbuh Gilman.

Baca Juga: Sinergi Inti (INET) Gandeng Backbone WIFI, Bidik 12 Juta Rumah di Jawa Barat

Adapun rights issue ini akan membuat Surge memiliki struktur permodalan yang lebih baik yang dapat meningkatkan kondisi keuangan. Dengan begitu, WIFI bisa mengembangkan usaha. 

WIFI juga telah memiliki empat pembeli siaga yang akan berjaga-jaga dalam aksi korporasi, yakni PT Investasi Sukses Bersama, PT Media Wiguna Nusantara, PT Prambanan Investasi Sukses dan PT Investasi Gemilang Maju. 

Nah, untuk bisa mengeksekusi aksi korporasi tersebut, WIFI akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 September 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati