Ini alasan terpilih empat SUN acuan anyar 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mengumumkan empat seri Surat Utang Negara (SUN) yang akan menjadi acuan pada tahun 2018 mendatang. Berbagai faktor menjadi penyebab terpilihnya keempat seri tersebut sebagai acuan.

Empat seri SUN acuan terbaru tersebut di antaranya adalah FR0063, FR0064, FR0065, dan FR0075. Keempatnya tampil sebagai pengganti dari FR0061, FR0059, FR0074, dan FR0072.

Analis Obligasi BNI Sekuritas, Ariawan mengatakan, salah satu pertimbangan di balik terpilihnya keempat seri SUN tersebut disebabkan adanya kesesuaian tenor. “Usia tenor membuat empat seri tersebut cocok sebagai acuan,” ujarnya.


Sebagai contoh, FR0063 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2023 yang berarti cocok dijadikan sebagai SUN seri acuan bertenor 5 tahun mulai tahun depan.

Begitu pula dengan FR0064, FR0065, dan FR0075 yang masing-masing akan jatuh tempo pada tahun 2028, 2033, dan 2038. Seluruhnya dapat menjadi SUN seri acuan untuk tenor 10, 15, dan 20 tahun.

Keempat seri SUN tersebut terpilih sebagai acuan juga karena masih memiliki nilai outstanding yang relatif kecil, atau di bawah Rp 100 triliun. Itu berarti, beban utang pemerintah tidak akan terlalu membengkak manakala seri-seri SUN yang menjadi acuan dilelang di pasar primer.

Perolehan tingkat imbal hasil juga menjadi landasan pemilihan empat seri SUN yang menjadi acuan pada tahun depan. Baik FR0063, FR0064, FR0065, maupun FR0075 saat ini memiliki kupon yang cukup akomodatif di pasar obligasi.

Ia pun menyebut, hingga Jum’at (22/12) lalu, secara berturut-turut FR0063, FR0064, FR0065, dan FR0075 memiliki kupon senilai 6,1%, 6,05%, 6,9%, dan 7,1%. “Yield keempat seri acuan yang dirilis pemerintah tergolong rendah dan tidak terlalu berbeda dengan yield rata-rata harian,” imbuhnya.

Di samping itu, Anil Kumar, Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia menilai, empat seri SUN yang menjadi acuan pada tahun depan saat ini memiliki likuiditas yang cukup bagus di pasar sekunder.

Hingga Kamis (21/12), Anil menyebut seri-seri SUN yang dijadikan acuan pada tahun depan memiliki frekuensi transaksi lebih dari 1000 kali dengan volume lebih dari Rp 22 triliun sejak awal tahun.

Anil menambahkan, kenaikan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB oleh Fitch Ratings kelak bisa menjadi katalis positif terhadap kinerja empat seri SUN acuan terbaru di pasar sekunder.

Di samping itu, tingkat inflasi dan suku bunga acuan yang diprediksi masih akan terjaga juga berdampak positif bagi seluruh jenis surat utang, termasuk surat utang yang menjadi acuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini