TOKYO. Penjualan TV Toshiba belakangan ini sangat memprihatinkan. Hal itu membuat CEO Toshiba Corp., Hisao Tanaka, Senin (30/9), memutuskan akan menutup dua dari tiga pabriknya yang ada di luar Jepang. Tiga pabriknya itu berlokasi di China, Polandia dan Indonesia. Yang mana yang akan ditutup?

Sayangnya, dalam konferensi persnya Tanaka tidak mau menyebutkan pabrik mana yang akan ditutup. "Yang pasti kami akan menutup dua pabrik TV kami yang ada di luar Jepang," ujarnya kepada pers.

Tiga pabrik di luar Jepang tersebut akan dilebur menjadi satu pabrik TV saja. Sekaligus 2.000 karyawannya yang ada di luar Jepang akan di PHK. "Sampai saat ini kami masih mempertimbangkan lebih lanjut belum ada keputusan apa pun," tambahnya.

Dengan pengurangan 2.000 karyawan berarti akan mengurangi beban biaya sekitar 20 miliar yen pada bidang biaya tetap (fixed cost) dari tahun fiskal 2013 sampai dengan 31 Maret 2015.

Sumber Tribunnews.com di Toshiba mengungkapkan kemungkinan pabrik TV yang di Indonesia akan menjadi basis pembuatan TV Toshiba di luar negeri. Sedangkan yang di China dan di Polandia akan ditutup Toshiba.

Hal itu dilakukan karena pasar penjualan TV di Indonesia masih jauh lebih baik ketimbang dua negara tersebut. "Tapi kita lihat saja keputusan Direksi nanti ya," ungkap sumber itu lagi.

TV Toshiba juga akan dihentikan penjualannya terutama yang ada di Amerika Latin. Saat ini TV Toshiba dijual di 100 negara di dunia. Perhatian pada tahun depan Toshiba hanya akan menjual TV nya di beberapa negara saja seperti di Jepang, Asia, Timur Tengah dan Afrika di masa depan.

Perusahaan mengalami kerugian sekitar 50 miliar yen untuk bisnis penjualan televisi  di tahun fiskal 2012 atau per 31 Maret 2013. Untuk itu Tanaka berusaha menjadikan penjualan TV Toshiba mengalami peningkatan dengan cara penutupan pabrik dan pengurangan tenaga kerja tersebut sehingga laporan Perusahaan per 31 Maret 2014 bisa mengalami angka positif kembali.

Toshiba Corp. yang didirikan tanggal 25 Juni 1904 kini neraca konsolidasinya mencatat penjualan kotor sekitar 5,8 triliun yen, dengan keuntungan bersih 77,5 miliar yen. Sedangkan sahamnya saat ini diperdagangkan sekitar 450 yen per lembar saham.

Sekitar pukul 15.30 waktu setempat setelah mengumuman pengurangan tenaga kerja dan penutupan pabrik, saham Toshiba turun dan ditutup menjadi 440 yen per lembar saham. (Richard Susilo/Tribunnews.com)

Editor: Hendra Gunawan