Ini aliran dana yang menjadi pertanyaan investor AISA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) akhir pekan lalu, Jumat (27/7), berakhir dengan diberhentikannya dewan direksi perusahaan. Penolakan laporan tahunan oleh pemegang saham menjadi senjata untuk menggulingkan Direktur Utama Stefanus Joko Mogoginta dan jajaran direksi lainnya.

Alasan penolakannya, ada aliran dana lebih dari Rp 1,7 triliun ke tujuh perusahaan yang juga dimiliki oleh Joko. Pemegang saham menilai transaksi itu janggal.

Sejatinya, tak jadi masalah jika transaksinya dicatat sebagai transaksi terafiliasi. Yang jadi persoalan, pencatatan dilakukan sebagai transaksi pihak ketiga. Hal itu menunjukan jika pemilik perusahaan, Joko, sebenarnya punya duit untuk melunasi utang obligasi tanpa harus menunggu default. Hal itu yang menjadi bahan pertanyaan pemegang saham.


Kontan.co.id mencoba menelusuri status kepemilikan perusahaan tersebut. Hasilnya, perusahaan yang menerima dana itu memang dikuasai oleh Joko secara tidak langsung.

Joko menguasai 90% saham PT Panji Ulung. Joko tidak sendiri. Sebesar 10% saham juga dikuasai oleh Budhi Istanto Suwito yang juga merupakan Direktur AISA.

Joko menjadikan Panji Ulung sebagai kendaraan investasi untuk menguasai 99% saham PT Semar Sukses. Perusahaan ini menguasai secara langsung tiga perusahaan lainnya, yakni PT Semar Pelita Sejati, PT Tata Makmur Sejahtera dan PT Semar Kencana Sejati.

Semar Sukses juga menguasai secara langsung 80% saham PT Semar Kencana. Semar Kencana menjadi pemegang saham tiga perusahaan lainnya, PT Kereta Kencana Mulia, Kereta Kencana Murni, dan Kereta Kencana Mandiri.

Semua status kepemilikan itu tercatat di Ditjen AHU. Silahkan baca Harian KONTAN edisi besok, Senin (30/7) untuk rincian grafiknya lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi