KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerbitkan obligasi perdana senilai Rp 2 triliun pada Kamis (19/10). KAI akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk penyelesaian proyek kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dan pengadaan rangkaian kereta. Dalam konferensi pers, Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 55% dana hasil penawaran Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 akan dialokasikan untuk pembiayaan proyek kereta api Bandara Soetta. "Kami membutuhkan dana tambahan akibat pembebasan lahan yang tidak sesuai jadwal dan adanya eskalasi jumlah konstruksi," kata dia. Didiek menegaskan, dana tersebut lebih ditujukan untuk pembiayaan infrastruktur, seperti rel dan stasiun. Sedangkan untuk rangkaian keretanya sudah diurus oleh PT Railink selaku anak perusahaan PT KAI. PT KAI akan menggunakan sisa 45% dana obligasi untuk proyek pengadaan kereta api, khususnya kereta penumpang.
Ini alokasi penggunaan dana obligasi perdana KAI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerbitkan obligasi perdana senilai Rp 2 triliun pada Kamis (19/10). KAI akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk penyelesaian proyek kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dan pengadaan rangkaian kereta. Dalam konferensi pers, Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 55% dana hasil penawaran Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017 akan dialokasikan untuk pembiayaan proyek kereta api Bandara Soetta. "Kami membutuhkan dana tambahan akibat pembebasan lahan yang tidak sesuai jadwal dan adanya eskalasi jumlah konstruksi," kata dia. Didiek menegaskan, dana tersebut lebih ditujukan untuk pembiayaan infrastruktur, seperti rel dan stasiun. Sedangkan untuk rangkaian keretanya sudah diurus oleh PT Railink selaku anak perusahaan PT KAI. PT KAI akan menggunakan sisa 45% dana obligasi untuk proyek pengadaan kereta api, khususnya kereta penumpang.