Ini Arti Erupsi, Jenis Erupsi, dan Penyebab Erupsi Gunung Berapi



KONTAN.CO.ID - Erupsi adalah kata yang seringkali terkait dengan aktivitas gunung berapi. Indonesia menjadi salah satu negara yang gunung berapi aktif terbanyak di dunia. 

Erupsi gunung berapi di Indonesia pun banyak menelan korban jiwa. Seperti erupsi gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Lantas, apa itu arti erupsi dan penyebab erupsi dalam gunung berapi?


Baca Juga: Kemenhub Menutup Sementara Bandara Minangkabau Akibat Erupsi Gunung Marapi

Arti erupsi di gunung berapi

Erupsi adalah fenomena keluarnya material Bumi atau isi perut Bumi yang diikuti dentuman bunyi yang relatif kuat, yang menyebar ke atmosfer serta bagian atas Bumi. 

Material yang dimuntahkan pun mulai berasal batu besar dan mungil, kerikil, lava panas, serta lahar, dan asap hitam. Gunung yang erupsi juga mengeluarkan zat gas, mirip karbon dioksida, klorida, uap air, asam sulfida, serta asam sulfat.

Dirangkum dari laman resmi Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana (P2MB) Universitas Pendidikan Indonesia, erupsi dapat dibedakan menjadi erupsi letusan atau explosive erupstion dan erupsi non-letusan atau non-explosive eruption). 

Jenis erupsi yang terjadi ditentukan oleh banyak hal seperti kekentalan magma, kandungan gas di dalam magma, pengaruh air tanah, dan kedalaman dapur magma (magma chamber).

Proses keluarnya magma pada erupsi letusan adalah disertai tekanan yang sangat kuat sehingga melontarkan material padat yang berasal dari magma maupun tubuh gunungapi ke angkasa. Pada erupsi non-letusan, magma keluar dalam bentuk lelehan lava atau pancuran lava (lava fountain), gas atau uap air.

Baca Juga: Begini Update Status Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau, dan Gunung Marapi

Penyebab erupsi gunung berapi

Sementara itu, dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung dan Kompas.com (24/7/2023), ada tiga penyebab erupsi gunung berapi, diantaranya adalah: 

  • Volume magma di dalam gunung berapi yang sudah penuh
  • Longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma
  • Kondisi di atas dapur magma seperti tingginya curah hujan yang membuat abu vulkanik dari akumulasi letusan sebelumnya terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban
  • Peningkatan gempa vulkanik yang membuat pola gesekan lempeng berdesakan sehingga menyebabkan erupsi
  • Terakhir, penyebab erupsi gunung berapi adalah tingginya tekanan magma yang tidak seimbang

Jenis dan tipe erupsi gunung berapi 

Setelah mengetahui arti erupsi dan penyebab erupsi gunung berapi, maka berikut adalah penjelasan mengenai jenis dan tipe erupsi. 

Dirangkum dari laman resmi Badan Geologi Kementerian ESDM, secara garis besar ada tiga tipe/jenis erupsi yaitu: 

1. Tipe erupsi Hawaiian

Tipe erupsi Hawaiian diambil dari kata Hawaii, pulau vulkanik di tengah samudera Pasifik yang mempunyai gunung dengan tipe erupsi khas Hawaiian. 

Ciri erupsi tipe Hawaiian adalah dengan adanya erupsi lava cair berasal dari kawah dalam waktu cukup lama. Lava yang membentuk erupsi tipe Hawaiian ini berjenis basalt. 

Dari bentuk fisiknya, gunung yang bertipe erupsi hawaiian mempunyai bentuk perisai, dalam arti bahwa diam tubuh gunung jauh lebih besar dari tinggi gunung.

Baca Juga: Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

2. Tipe Strombolian 

Tipe Strombolian diambil dari kata Stromboli, nama gunung api di pulau Stromboli, Italia yang terletak di Laut Thyrene, Mediterania. Ciri erupsi Strombolian adalah dengan erupsi-erupsi kecil dari gas dan fragmen-fragmen atau serpihan magma. 

Material yang diletuskan jatuh kembali ke dalam kawah atau di sekitar bibir kawah. Pada saat terjadi erupsi yang lebih besar, lava mengalir ke lereng di sekitarnya. 

Secara umum suatu gunung api disebut bertipe Strombolian apabila dalam suatu erupsi material padat yang terhamburkan kurang lebih setara dengan material yang mengalir sebagai aliran lava. 

Gunung api tipe Strombolian mempunyai kawah, biasanya berbentuk lingkaran. Tubuh dan lereng gunung tersusun dari batuan skoria hasil lontaran saat erupsi.

Baca Juga: Daftar Gunung Berstatus Siaga dan Waspada per Desember 2023

3. Tipe Vulkanian 

Tipe Vulkanian berasal dari nama gunung Vulcano yang terletak di kepulauan Lipar Italia. Erupsi tipe Vulkanian bersifat eksplosif dengan tingkat eksplosivitas dari lemah ke katastropik. 

Magma yang membentuk erupsi tipe Vulkanian bersifat antara basa dan asam (dari andesit ke dasit). Erupsi Vulkanian terjadi karena lubang kepundan tertutup oleh sumbat lava atau magma yang membeku di pipa magma setelah kejadian erupsi. 

Diperlukan suatu akumulasi tekanan yang relatif besar untuk membuka lobang kepundan atau menghancurkan sumbat lava.  Erupsi melontarkan material hancuran dari puncak gunungap tapi juga material baru dari magma yang keluar. 

Baca Juga: Mau Ke Jeju? Jangan Lupa Kunjungi 5 Tempat Wisata Ini Ya

Salah satu ciri dari erupsi Vulkanian adalah adanya asap erupsi yang membumbung tinggi ke atas dan kemudian asap tersebut melebar menyerupai cendawan. Asap erupsi membawa abu dan pasir yang kemudian akan turun sebagai hujan abu dan pasir. 

Tidak seperti tipe Hawaiian dan Strombolian, aliran lava tidak terjadi pada tipe erupsi Vulkanian. 

Demikian arti erupsi, penyebab erupsi gunung berapi, dan jenis erupsi gunung berapi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News