JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui usulan asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015. Untuk pertumbuhan ekonomi, Banggar setuju target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,5%-6%. "Yah memang harus lebih optimis," ujar Menteri Keuangan Chatib Basri, Senin (7/7). Selain pertumbuhan ekonomi 2015 akan berada pada 5,5%-6%, juga disepakati asumsi inflasi sebesar 3,5%-5% dan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp 11.500-Rp 12.100 per dollar AS. Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, menurut Chatib, didukung dengan pertumbuhan ekonomi global yang membaik sehingga ekspor membaik. Untuk suku bunga SPN tiga bulan disepakati 6%-6,5%, harga minyak mentah Indonesia (ICP) di kisaran US$ 96-US$ 110 per barel. Sedangkan target lifting minyak disepakati berada pada 830.000 barel-900.000 barel. Target lifting minyak yang disepakati Banggar ini lebih rendah dibandingkan kesepakatan rapat panitia kerja (Panja) sebelumnya yang ada di kisaran 830.000 barel-920.000 barel.
Ini asumsi makro RAPBN 2015 yang disetujui Banggar
JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui usulan asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015. Untuk pertumbuhan ekonomi, Banggar setuju target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,5%-6%. "Yah memang harus lebih optimis," ujar Menteri Keuangan Chatib Basri, Senin (7/7). Selain pertumbuhan ekonomi 2015 akan berada pada 5,5%-6%, juga disepakati asumsi inflasi sebesar 3,5%-5% dan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp 11.500-Rp 12.100 per dollar AS. Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, menurut Chatib, didukung dengan pertumbuhan ekonomi global yang membaik sehingga ekspor membaik. Untuk suku bunga SPN tiga bulan disepakati 6%-6,5%, harga minyak mentah Indonesia (ICP) di kisaran US$ 96-US$ 110 per barel. Sedangkan target lifting minyak disepakati berada pada 830.000 barel-900.000 barel. Target lifting minyak yang disepakati Banggar ini lebih rendah dibandingkan kesepakatan rapat panitia kerja (Panja) sebelumnya yang ada di kisaran 830.000 barel-920.000 barel.