KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank pelat merah sepanjang dua bulan pertama tahun 2024 belum menggembirakan. Dari empat bank badan usaha milik negara (BUMN), hanya BTN yang menorehkan pertumbuhan laba bersih. Sedangkan tiga bank lain yang lebih besar mengalami penurunan perolehan net profit. Mengutip laporan bulanan Februari bank BUMN, Kamis (11/4), BTN tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp 555,75 miliar sepanjang Januari-Februari 2024, tumbuh 4,4% secara tahunan (
year on year/YoY) dari Rp 532,3 miliar pada dua bulan pertama 2023. Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan kredit sebesar 14,6% secara YoY menjadi Rp 339,5 triliun per akhir Februari. Pertumbuhan kredit diimbangi dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 10,6% YoY menjadi Rp 350,5 triliun.
Adapun Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat penurunan laba 3,5% jadi Rp 8,06 triliun, Bank Mandiri kontraksi 3,07% jadi Rp 7,15 triliun, dan Bank Negara Indonesia (BNI) melorot 5,9% jadi Rp 3,04 triliun sejalan dengan penurunan pendapatan bunga sekitar 11,16% YoY menjadi Rp 5,98 triliun.
Baca Juga: Penyaluran KPR Perbankan Mengalir Deras di Awal Tahun Namun dari sisi kredit, BRI dan Bank Mandiri masih ekspansif dengan mencatatkan pertumbuhan masing-masing 12,64% dan 19,34%. Sedangkan ekspansi kredit BNI belum begitu kencang, hanya tumbuh 6,65%. Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo melihat tantangan terbesar di kuartal pertama tahun ini masih terkait suku bunga. Menurutnya, tantangan itu masih akan dihadapi sepanjang paruh pertama tahun ini. Namun, kredit Bank Mandiri diprediksi akan ekspansif sejalan dengan proyeksi suku bunga acuan akan turun pada paruh kedua. Sigit bilang, penurunan suku bunga akan jadi katalis mendorong kredit. Oleh karena itu, perseroan optimistis mencapai target kredit tumbuh di kisaran 13%-15% tahun ini. “Kami akan terus memperkuat kompetensi inti di segmen
wholesale dan memaksimalkan potensi bisnis dari ekosistemnya,” ujar Sigit, baru-baru ini. Terlepas capaian dari laba dari dua bulan pertama itu, bank BUMN cukup optimistis dalam menghadapi 2023. Ekspansi kredit ditargetkan lebih tinggi dari tahun 2023. Ekspansi disertai dengan perbaikan kualitas aset. Lalu bank BUMN mana yang paling optimistis menghadapi tahun ini ? Berikut target-target masing-masing bank Himbara yang ditetapkan dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2024:
Baca Juga: KPR Bermasalah di Bank Bertambah Rp 3,5 Triliun Dalam Setahun Terakhir Bank Mandiri
Target kredit: tumbuh 13%-15%, realisasi 2023 tumbuh sebesar 16,3% Target NIM: 5,3%-5,5%, realisasi 2023 tercatat 5,48% Biaya kredit (CoC): 1%-1,2%, realisasi 2023 sebesar 0,85%
BRI
Target kredit: tumbuh sekitar 11%-12%, realisasi 2023 tercatat tumbuh sebesar 11,2% NIM : 7,9%-8%, realisasi 2023 sebesar 7,95% Biaya kredit (CoC): 2,2%-2,23%, realisasi 2023 mencapai 2,38% NPL : 2,7%-2,9%, realisasi 2023 ada di level 2,95%
Cost to Income Ratio (CIR): 41%-42%, realisasi 2023 tercatat sebesar 41,89%
BNI
Kredit: tumbuh 9%-11%, realisasi 2023 tercatat tumbuh sebesar 7,6% NIM: 4,5%, realisasi 2023 ada di level 4,6% Biaya kredit (CoC): Di bawah 1,4%, realisasi 2023 sebesar 1,4%.
BTN
Kredit: tumbuh sekitar 10%-11%, realisasi 2023 tercatat tumbuh 11,9% DPK: tumbuh di kisaran 8%-9%, realisasi 2023 tumbuh sebesar 8,7% Laba bersih: tumbuh sekitar 10%-11%, realsiasi 2023 tercatat tumbuh 15% Biaya kredit (CoC): 1,1%-1,2%, realisasi 2023 ada di level 1,2% NPL: Di bawah 3%, realisasi 2023 tercatat ada di level 3%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk