Ini bank yang akan IPO untuk penuhi aturan modal inti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melantai di bursa saham atau penawaran umum perdana (IPO) jadi salah satu pilihan bagi bank-bank kecil untuk melakukan penambahan modal agar bisa memenuhi aturan modal inti minimum yang ditetapkan regulator sebesar Rp 3 triliun pada 2022. 

Akhir 2021, bank umum dipersyaratkan wajib memenuhi modal inti minimum Rp 2 triliun. Sementara jumlah bank yang memiliki modal inti di bawah itu masih cukup banyak dimana sebagian merupakan masih perusahaan tertutup. 

PT Bank Multiarta Sentosa (Bank Mas) salah satu yang memilih jalur IPO guna memenuhi aturan permodalan pada bulan Juni ini. Per Maret 2021, bank milik Wings Group ini tercatat baru memiliki modal inti Rp 1,81 triliun.


Berdasarkan prospektus yang diterbitkan Senin (7/6), Bank Mas membidik dana IPO maksimal Rp 774,7 miliar dengan menerbitkan saham dari portepel sebanyak-banyaknya 186,17 juta saham dengan nominal Rp 1.000 per saham. Harga IPO ditargetkan Rp 3.000-Rp 4.000 per saham.

Baca Juga: Ada 21 perusahaan dalam pipeline IPO, salah satunya perusahaan e-commerce

Seperti diketahui, Wings Group masuk ke Bank Mas pada tahun 2013. Melalui Lumbung Artakencana, perusahaan konglomerasi ini mengakuisisi saham Bank Mas secara tidak langsung melalui dua pemegang saham eksisting bank, yaitu Multi Anekadana Sakti dan Danabina Sentana. 

Komposisi pemegang saham Bank Mas saat ini terdiri dari PT Danabina Sentana  70%,  PT Multi Anekadana Sakti 25%, dan PT Halim Sakti 5%.

Sebanyak 85% hasil penambahan modal itu akan digunakan untuk ekspansi kredit dan 15% untuk pengembangan digital banking yang akan dilakukan pada tahun ini dan 2022.

Layanan digital banking yang akan dikembangkan mulai dari self servise pada kantor cabang, layanan customer on boarding atau layanan yang memudahkan staf bank untuk menghampiri nasabah dalam proses pembukaan rekening, layanan virtual account,  QR Code Debit, dan cardless cash withdrawal.

Ke depan, Bank Mas akan mengembangkan ekosistem dari nasabah Wings Grup. Dengan banyaknya perusahaan anak dan luasnya jaringan Wings Group maka jaringan  bank ini diperkirkan akan semakin besar.  "Penerapan laku pandai tahun ini akan meningkatkan kapasitas perseroan dalam menggarap ekosistem Wings Group dengan menggandeng  toko-toko, warung pelanggan Wings menjadi agen khusus untuk menjangkau masyarakat lebih luas," tulis manajemen Bank Mas.

Seiring transformasi digital yang akan dilakukan, Bank Mas juga sedang mempersiapkan diri berkoaborasi dengan perusahan fintech atau perusahaan digital lainnya melalui open banking API. 

Sebelumnya, PT Bank Fama International juga mengungkapkan akan melakukan IPO tahun ini untuk memenuhi aturan modal inti. Per Maret 2021, modal intinya baru mencapai Rp 1,01 triliun.  Sekretaris Perusahaan Bank Fama Emil M Ismain mengatakan, semua opsi untuk penambahan modal dijajaki perseroan baik merger maupun lewat penawaran umum perdana atau IPO.  "Saya masih menunggu hasil pertemuan pengurus bank dengan OJK. Saat ini belum ada yang mengerucut," katanya kepada Kontan.co.id baru-baru ini.

Selain dua bank tersebut, masih ada beberapa bank perusahaan tertutup yang memiliki modal inti di bawah Rp 2 triliun. Mereka bisa melakukan aksi IPO untuk menambah modal. 

Bank-bank tersebut diantaranya Bank Sahabat Sampoerna, Bank SBI Indonesia, Bank Jasa Jakarta, Bank Index Selindo, Bank Ina Perdana, Bank Mayora, dan Prima Master Bank.

Selanjutnya: Bank-Bank Kecil Mengejar Pemenuhan Ketentuan Modal Lewat Aksi IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi