Ini beda cacar air dan campak



Jakarta. Salah satu penyakit umum yang diderita oleh anak adalah campak dan cacar air. Meskipun serupa, kedua penyakit ini ternyata memiliki perbedaan.

Salah satu perbedaan cacar air dan campak yang paling umum adalah kedua penyakit ini disebabkan oleh dua virus berbeda. Campak disebabkan oleh virus paramyxo sementara cacar air disebabkan oleh virus varicella zoster.

Dilansir dari Medicaldaily.com, perbedaan kedua virus ini membuat ruam yang ditimbulkan penyakit campak dan cacar air juga berbeda. Ruam yang ditimbulkan oleh campak seperti terlihat ada noda dan muncul bintik-bintik putih. Selain itu, campak juga disertai dengan gejala demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, mata basah serta nyeri di sekujur tubuh.


Sementara cacar air memiliki gejala yang hampir mirip seperti ruam kulit dan demam tinggi. Namun, cacar biasanya diikuti dengan benjolan merah atau merah muda yang cenderung basah pada tubuh yang membutuhkan waktu lebih lama untuk kering.

Durasi campak dan cacar air juga berbeda. Beberapa hari setelah ruam muncul pada tubuh, orang yang menderita cacar air cenderung merasa sedikit lebih sakit pada sekujur tubuh dibanding campak.

Pasien cacar air cenderung mengalami masalah pada perut serta gatal. Sementara campak cenderung sakit lebih lama dengan mengalami demam disertai batuk dan pilek.

Pengobatan untuk kedua penyakit ini hampir serupa. Orang yang menderita cacar air biasanya direkomendasikan untuk istirahat total, banyak minum air putih dan pastinya menghindari menggaruk kulit.

Anak yang terkena campak disarankan untuk mandi air hangat dan memakai pakaian yang lembut. Sementara campak biasanya disarankan untuk memperbanyak vitamin A dan mengonsumsi banyak cairan.

Meski banyak perbedaan cacar air dan campak, keduanya sama-sama sangat menular dan sering menyebar melalui batuk dan bersin. Kontak dengan orang yang terinfeksi secara langsung juga menjadi sumber penularan. Campak bisa dicegah dengan vaksinasi sementara cacar tidak bisa dicegah dengan vaksin.

(Gisela Niken/Tabloid Nakita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto