MOMSMONEY.ID - GERD dan maag adalah dua kondisi masalah kesehatan yang berbeda. Meski keduanya yakni maag dan GERD sama-sama menyerang lambung. Lantas, apa beda maag dan GERD? Dirangkum dari Mayo Clinic, gastroesophageal reflux disease (GERD) atau GERD adalah naiknya asam lambung dari perut ke kerongkongan. Hal ini membuat penderitanya merasakan sensasi terbakar pada dada (heartburn), mengalami gangguan pencernaan, atau sulit menelan makanan.
Penyebab maag dan GERD
Dirangkum dari laman Cleveland Clinic, penyebab GERD adalah otot kerongkongan bawah yang mengerut, sehingga asam lambung mudah naik. Faktor penyebab GERD antara lain:- Perut terlalu kenyang
- Mengonsumsi jenis makanan tertentu seperti susu, makanan pedas, maupun gorengan
- Obat-obatan yang meliputi obat asma, darah tinggi dan alergi; serta obat penghilang rasa sakit, obat penenang dan antidepresan.
- Hernia hiatus: kondisi di mana bagian atas perut menonjol ke diafragma, menghalangi asupan makanan normal.
- Sementara penyebab maag antara lain:
- Penyalahgunaan alkohol
- Penyakit autoimun
- Infeksi bakteri H. pylori
- Obat-obatan seperti penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau kortikosteroid secara terus-menerus untuk mengatasi nyeri kronis dapat mengiritasi lapisan lambung
- Stres fisik
Gejala GERD dan maag
Gejala GERD dan maag cukup berbeda. Dirangkum dari laman Fakultas Kedokteran UI, gejala penyakit maag hanya terjadi di lambung saja dengan gejala seperti nyeri ulu hati, begah, mual, muntah, kembung, cepat kenyang dan sendawa. Sedangkan gejala utama dari GERD adalah rasa panas di dada dan mulut terasa pahit. Bisa juga telinga berdenging, hidung tersumbat, gigi ngilu itu lebih ke GERD. Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini 5 Makanan yang Bisa Meredakan Asam Lambung Nah, Orang bisa kena GERD dan maag sekaligus. Gejala GERD adalah sebagai berikut:- Sensasi terbakar di dada (mulas), biasanya setelah makan dan memburuk di malam hari
- Sakit dada
- Kesulitan menelan
- Regurgitasi makanan atau cairan asam atau naiknya isi lambung ke mulut
- Sensasi adanya benjolan di tenggorokan
- Batuk kronis
- Radang tenggorokan
- Asma
- Tidur terganggu
- Nyeri di ulu hati
- Mual
- Muntah
- Perut kembung
- Mudah merasa kenyang
- Sendawa terus-menerus
Faktor risiko GERD dan maag
Dikutip dari Kompas.com (10/2/2022), faktor risiko GERD dan maag cenderung sama. Beberapa faktor risiko penyebab maag dan GERD adalah gaya hidup tidak sehat dan pola makan tidak teratur. Nah, dirangkum dari Mayo Clinic, penyebab dan kondisi yang dapat meningkatkan risiko GERD meliputi:- Kegemukan
- Penonjolan bagian atas perut hingga ke diafragma (hernia hiatus)
- Kehamilan
- Gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma
- Merokok
- Makan dalam porsi besar atau makan larut malam
- Makan makanan tertentu (pemicu) seperti makanan berlemak atau gorengan
- Minum minuman tertentu, seperti alkohol atau kopi
- Minum obat-obatan tertentu, seperti aspirin