KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan Indonesia Stock Exchange Industrial Classification atau IDX-IC pada hari ini, Senin (25/1). IDX-IC akan menggantikan klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) yang berlaku saat ini. "JASICA masih akan tetap dipertahankan dalam masa transisi dalam tiga bulan ke depan sejak (IDX-IC) diluncurkan," ungkap Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi. Kepala Unit Pengembangan Produk I Kautsar Primadi Nurahmad menambahkan, ada perbedaan prinsip klasifikasi di antara keduanya. JASICA menggunakan prinsip klasifikasi berdasar aktivitas ekonomi, sementara IDX-IC menggunakan prinsip ekposur pasar.
Berikut perbedaan indeks JASICA dan IDX-IC, berdasarkan pengumuman BEI:
| JASICA | IDX-IC |
Prinsip klasifikasi | Aktivitas ekonomi | Eksposur pasar |
Struktur klasifikasi | 2 tingkat: sektor, sub-sektor | 4 tingkat: 12 sektor, 35 sub-sektor, 69 industri, 130 sub industri |
Jumlah indeks | 10 indeks: - Pertambangan,
- Barang konsumsi,
- Perkebunan,
- Industri dasar dan kimia,
- Aneka industri,
- Properti, real estate, & konstruksi,
- Infrastruktur, utilitas, & transportasi,
- Keuangan,
- Perdagangan, jasa, & investasi,
- Manufaktur
| 11 indeks: - Energi,
- Barang baku,
- Perindustrian,
- Barang konsumen primer,
- Barang konsumen non-primer
- Kesehatan,
- Keuangan,
- Properti & real estate
- Teknologi
- Infrastruktur,
- Transportasi & logistik,
- Produk investasi tercatat
|
Perubahan klasifikasi | Dibuktikan 2 tahun berturut-turut | Konfirmasi emiten, laporan keuangan 2 tahun berturut-turut |
Baca Juga:
Klasifikasi sektoral baru IDX-IC dinilai bisa memicu pertumbuhan reksadana tematik Mengingat struktur klasifikasi yang berbeda, pengkodean IDX-IC pun akan turut berubah. Jika suatu perusahaan berganti usaha sehingga klasifikasinya berubah, maka perubahan dilakukan dengan konfirmasi emiten sampai paling lama dua tahun. Di samping berbagai perbedaan yang ada, JASICA dan IDX-IC sama-sama menggunakan laporan keuangan auditan, laporan tahunan, prospektus IPO, dan kuesioner kepada emiten sebagai sumber informasi. Selain itu, evaluasi dan pengumuman sama-sama dilakukan pada bulan April hingga Juni, sementara masa berlakunya pada bulan Juli. Dengan pengelompokan yang lebih detail, IDX-IC diharapkan dapat mewadahi perkembangan sektor-sektor perekonomian dan jenis perusahaan tercatat baru. Misalnya saja, bisnis perusahaan klub sepak bola dapat masuk ke klasifikasi fasilitas rekreasi & olahraga dalam IDX-IC. Selama ini, perusahaan dengan bisnis seperti itu masuk dalam
others. Asal tahu saja, dengan menggunakan klasifikasi JASICA terdapat 22 perusahaan yang masuk ke dalam sub sektor klasifikasi
others. Baca Juga:
Tenang, klasifikasi indeks bursa yang baru justru mempermudah pelaku pasar Selain itu, IDX-IC diharapkan dapat menyempurnakan penilaian risiko bagi portofolio investasi. Di sisi lain, memastikan
stakeholders mampu membuat perbandingan perusahaan yang konsisten secara global berdasarkan sektor dan industri. Hal ini bukan mustahil, sebab IDX-IC menyelaraskan klasifikasi yang umum digunakan di bursa efek lain di dunia. Kautsar juga mengungkapkan, IDX-IC dapat memberikan peluang untuk penciptaan produk baru seperti indeks, reksadana, dan ETF berbasis sektor dan investor. Dengan tersedianya produk baru, maka IDX-IC dapat memperluas basis investor di pasar modal. Baca Juga:
Mengenal klasifikasi indeks sektoral berdasarkan IDX IC Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati