JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menerima kunjungan kerja Menteri Pertanahan Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Akihiro Ohta untuk pembahasan dan penandatanganan draft Record of Discussion (ROD) antara Jepang dan Republik Indonesia (RI) di bidang pembangunan infrastruktur.Djoko mengatakan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tingkat Wakil Menteri sebelumnya pada tanggal 9 September 2013, serta Nota Kerja Sama (yang ditandatangani oleh Pemerintah kedua negara) dengan tujuan menjadikan Nota tersebut menjadi alat untuk menghasilkan produk yang efektif dan bermanfaat.“Draft ROD ini menyebutkan bahwa kedua pemerintah menyadari diperlukannya kolaborasi yang efektif dan berkelanjutan serta dialog yang bersifat praktis dalam rangka memperkuat kerjasama di bidang pembangunan infrastruktur dan institusional,” kata Djoko.Djoko menjelaskan hubungan kerjasama RI-Jepang selalu baik, terutama pasca kerjasama pengelolaan sungai Brantas dan proyek itu yang paling maju hingga saat ini.Ia mengklaim pemerintah Jepang ingin berinvestasi dan meminta pemerintah membuat akses jalan yang mereka butuhkan, kemudian mereka juga ingin membantu penanganan banjir di Jakarta dan juga pembangunan pengolahan air limbah di Jakarta.Selain itu adapula rencana membantu Indonesia untuk menangani abrasi air laut dan penurunan permukaan tanah di Jakarta, lewat teknologi yang Jepang kuasai.Dalam kunjungan kerja ke Jakarta pada 26-28 Desember 2013, Delegasi Pemerintah Jepang juga akan melakukan kunjungan lapangan pada tanggal 28 Desember 2013 ke 2 (dua) proyek PU yang merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang yaitu ke Pembangunan jalan Akses Tanjung Priok dan Pembangunan Rumah Pompa Pluit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini bentuk kerja sama RI-Jepang di infrastruktur
JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menerima kunjungan kerja Menteri Pertanahan Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Akihiro Ohta untuk pembahasan dan penandatanganan draft Record of Discussion (ROD) antara Jepang dan Republik Indonesia (RI) di bidang pembangunan infrastruktur.Djoko mengatakan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tingkat Wakil Menteri sebelumnya pada tanggal 9 September 2013, serta Nota Kerja Sama (yang ditandatangani oleh Pemerintah kedua negara) dengan tujuan menjadikan Nota tersebut menjadi alat untuk menghasilkan produk yang efektif dan bermanfaat.“Draft ROD ini menyebutkan bahwa kedua pemerintah menyadari diperlukannya kolaborasi yang efektif dan berkelanjutan serta dialog yang bersifat praktis dalam rangka memperkuat kerjasama di bidang pembangunan infrastruktur dan institusional,” kata Djoko.Djoko menjelaskan hubungan kerjasama RI-Jepang selalu baik, terutama pasca kerjasama pengelolaan sungai Brantas dan proyek itu yang paling maju hingga saat ini.Ia mengklaim pemerintah Jepang ingin berinvestasi dan meminta pemerintah membuat akses jalan yang mereka butuhkan, kemudian mereka juga ingin membantu penanganan banjir di Jakarta dan juga pembangunan pengolahan air limbah di Jakarta.Selain itu adapula rencana membantu Indonesia untuk menangani abrasi air laut dan penurunan permukaan tanah di Jakarta, lewat teknologi yang Jepang kuasai.Dalam kunjungan kerja ke Jakarta pada 26-28 Desember 2013, Delegasi Pemerintah Jepang juga akan melakukan kunjungan lapangan pada tanggal 28 Desember 2013 ke 2 (dua) proyek PU yang merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang yaitu ke Pembangunan jalan Akses Tanjung Priok dan Pembangunan Rumah Pompa Pluit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News