JAKARTA. Harian KONTAN edisi Rabu (6/5) memiliki sejumlah berita yang menarik Anda simak. Pada halaman empat rubrik Bursa terdapat empat berita menarik yang perlu Anda simak. Pertama, ada cerita soal kinerja emiten sektor konsumer yang sepanjang tiga bulan pertama di 2015 tumbuh tipis. Bahkan beberapa emiten menunjukkan perlambatan signifikan. Ini seiring dengan perlambatan ekonomi yang menekan daya beli masyarakat dan pelemahan nilai tukar rupiah. Performa terbaik ditunjukkan oleh PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih 128% secara year on year (yoy) menjadi Rp 280,37 miliar. Namun, pertumbuhan ini bukan lantaran kenaikan penjualan tapi karena MYOR berhasil menekan beban. Penjualan MYOR turun 1,2% menjadi Rp 3,46 triliun. Kinerja emiten konsumer yang paling buruk ditujukkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan penurunan laba bersih 37,3% menjadi Rp 870,1 miliar secara yoy. Kinerja PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga melempem. Laba bersih GGRM turun 9,5% menjadi Rp 1,28 triliun. Sedangkan pendapatan GGRM meningkat 1,98% menjadi Rp 15,98 triliun. Analis menilai, pertumbuhan kinerja emiten konsumer tumbuh tipis karena rupiah melemah. Kedua, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan bisa mengantongi pendapatan Java Integrated Industrial Port Estate US$ 750 juta-US$ 900 juta pada tiga hingga empat tahun mendatang.
Ini berita Bursa hari ini
JAKARTA. Harian KONTAN edisi Rabu (6/5) memiliki sejumlah berita yang menarik Anda simak. Pada halaman empat rubrik Bursa terdapat empat berita menarik yang perlu Anda simak. Pertama, ada cerita soal kinerja emiten sektor konsumer yang sepanjang tiga bulan pertama di 2015 tumbuh tipis. Bahkan beberapa emiten menunjukkan perlambatan signifikan. Ini seiring dengan perlambatan ekonomi yang menekan daya beli masyarakat dan pelemahan nilai tukar rupiah. Performa terbaik ditunjukkan oleh PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih 128% secara year on year (yoy) menjadi Rp 280,37 miliar. Namun, pertumbuhan ini bukan lantaran kenaikan penjualan tapi karena MYOR berhasil menekan beban. Penjualan MYOR turun 1,2% menjadi Rp 3,46 triliun. Kinerja emiten konsumer yang paling buruk ditujukkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan penurunan laba bersih 37,3% menjadi Rp 870,1 miliar secara yoy. Kinerja PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga melempem. Laba bersih GGRM turun 9,5% menjadi Rp 1,28 triliun. Sedangkan pendapatan GGRM meningkat 1,98% menjadi Rp 15,98 triliun. Analis menilai, pertumbuhan kinerja emiten konsumer tumbuh tipis karena rupiah melemah. Kedua, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan bisa mengantongi pendapatan Java Integrated Industrial Port Estate US$ 750 juta-US$ 900 juta pada tiga hingga empat tahun mendatang.