JAKARTA. Harian KONTAN edisi Kamis (21/08) memiliki sejumlah berita yang layak Anda simak. Pada halaman empat halaman rekomendasi kami memiliki berita besar tentang saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Emiten di bidang pertambangan, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) meraih produksi batubara yang stabil di kuartal II-2014. Alhasil, sepanjang semester I-2014, produksi batubara ADRO naik 12% year on year (yoy) menjadi 27,8 juta ton dan penjualan batubara naik 13% jadi 28,3 juta ton. Tahun ini, ADRO menargetkan produksi batubara sebesar 56 juta ton. Namun analis memprediksi emiten ini hanya akan mampu memproduksi 53 juta ton batubara atau cenderung flat dari produksi tahun lalu. Di tengah meredupnya pasar batubara, ADRO melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menekan biaya produksi. Analis memperkirakan pendapatan ADRO tahun ini bakal mencapai US$ 3,24 miliar atau turun 1,12% dari tahun lalu. Sedangkan laba bersihnya diperkirakan mencapai US$ 223 juta atau turun 3,46%dari pencapaian tahun lalu. Simak ulasan lengkapnya di Halaman 4. Kedua, kami memiliki berita tentang PT Link Net Tbk (LINK). Perusahaan ini mengantongi pinjaman baru US$ 6,82 juta atau senilai Rp 80 miliar (US$ 1= Rp 11.681). Dalam laporan keuangan audit LINK per 30 Juni 2014 terungkap, pinjaman terbagi dua, yakni US$ 1,37 juta dan US$ 5,4 juta. Pinjaman itu dari vendor bisnisnya, Cisco System Capital Asia Pte Ltd. Perjanjian yang diteken bulan lalu itu untuk membeli peralatan elektronik dengan bunga 2,35% per tahun berlaku tiga tahun. LINK belum menggunakan fasilitas tersebut.
Ini berita rekomendasi hari ini
JAKARTA. Harian KONTAN edisi Kamis (21/08) memiliki sejumlah berita yang layak Anda simak. Pada halaman empat halaman rekomendasi kami memiliki berita besar tentang saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Emiten di bidang pertambangan, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) meraih produksi batubara yang stabil di kuartal II-2014. Alhasil, sepanjang semester I-2014, produksi batubara ADRO naik 12% year on year (yoy) menjadi 27,8 juta ton dan penjualan batubara naik 13% jadi 28,3 juta ton. Tahun ini, ADRO menargetkan produksi batubara sebesar 56 juta ton. Namun analis memprediksi emiten ini hanya akan mampu memproduksi 53 juta ton batubara atau cenderung flat dari produksi tahun lalu. Di tengah meredupnya pasar batubara, ADRO melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menekan biaya produksi. Analis memperkirakan pendapatan ADRO tahun ini bakal mencapai US$ 3,24 miliar atau turun 1,12% dari tahun lalu. Sedangkan laba bersihnya diperkirakan mencapai US$ 223 juta atau turun 3,46%dari pencapaian tahun lalu. Simak ulasan lengkapnya di Halaman 4. Kedua, kami memiliki berita tentang PT Link Net Tbk (LINK). Perusahaan ini mengantongi pinjaman baru US$ 6,82 juta atau senilai Rp 80 miliar (US$ 1= Rp 11.681). Dalam laporan keuangan audit LINK per 30 Juni 2014 terungkap, pinjaman terbagi dua, yakni US$ 1,37 juta dan US$ 5,4 juta. Pinjaman itu dari vendor bisnisnya, Cisco System Capital Asia Pte Ltd. Perjanjian yang diteken bulan lalu itu untuk membeli peralatan elektronik dengan bunga 2,35% per tahun berlaku tiga tahun. LINK belum menggunakan fasilitas tersebut.