Ibas Selalu Pakai Lengan Panjang

JAKARTA. Belakangan, putra bungsu Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono ramai diperbincangkan di sejumlah media sosial, terutama Instagram dan Twitter. Topik perbincangan itu mengenai kebiasaan Ibas, panggilan akrab Edhie Baskoro, yang selalu mengenakan baju lengan panjang dalam aktivitas kesehariannya. Berita ini menjadi yang terfavorit pilihan pembaca situs www.kontan.co.id dalam sepekan ini.

Ini berawal dari posting foto Ibas bersama istri dan anaknya dari sang ibundanya, Ani Yudhoyono, di akun Instagram.  Tak ada yang menarik dalam foto itu. Tapi, ada satu komentar pengikut akun Ani di Instagram yang menggelitik. @devi_tri, pertama kali mengomentari, "Wah, Mas Ibas pake baju lengan panjang terus," tulis @devi_tri.

Komentar itu langsung dibalas Bu Ani, "Ada masalah dengan baju Ibas?"  tulis Ani. "Setiap orang punya cita rasa berpakaian sendiri-sendiri. Tak perlu dipermasalahkan. Mau lengan pendek, lengan panjang, terserah saja, sepanjang yang bersangkutan merasa nyaman," imbuhnya.  Sebenarnya, topik ini sebelumnya sudah ramah diperbincangkan di akun Twitter.

Barratut Taqqiyah, tribunnews

Menyicil Emas atau Tunai?

Emas sejatinya aset yang berfungsi sebagai alat lindung nilai dan diversifikasi risiko. Mohammad B. Teguh, perencana keuangan QM Financial, menyatakan, pada prinsipnya jika memiliki aset sebagai investasi yang sehat itu dengan cara non-utang atau tunai.

Sebab, makin banyak tawaran membeli emas dengan cara dicicil. Sebut saja tawaran dari PT Pegadaian, perbankan syariah, toko emas dan PT Millenium Golden Link. Skema cicilan dan bunga beragam. Jika memang tertarik, luangkan waktu membandingkan skema yang paling menguntungkan Anda.

Ruisa Khoiriyah, Diemas Kresna

Investasi Ala Giring Nidji

Setelah menyimpulkan dirinya merupakan investor agresif, Giring Nidji memutuskan berinvestasi di pasar modal. Selain itu, ia juga menempatkan aset di reksadana pendapatan tetap, saham dan pasar uang. "Istri saya memilih emas sebagai investasi," ujar dia.

Narita Indrastiti

IHSG Lunglai

Usai mendengar data inflasi dan data ekspor impor dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (1/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melorot kian dalam dibandingkan saat pembukaan.

Pada pukul 10.12 WIB, IHSG tercatat melorot 49,16 poin atau tumbang 1,10% menjadi 4.457,73. Bandingkan, saat pembukaan, dimana IHSG hanya turun 32,67 poin atau melemah 0,63% menjadi 4.481,27.

Asnil Bambani

Rupiah Melemah

Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riza Suarga mengatakan, pemerintah perlu mengambil langkah radikal untuk membenahi fundamental ekonomi Indonesia. Namun, yang terjadi saat ini pemerintah justru takut mengambil langkah radikal menjelang pelaksanaan pemilihan umum.

Hal itu perlu karena nilai tukar rupiah terus merosot. Kata Riza, keterpurukan nilai tukar rupiah itu antara lain akibat pemerintah mengikuti saran Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengeluarkan kebijakan devisa bebas.

Dyah Megasari, Estu Suryowati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini