KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (
TOBA) berencana menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar US$ 50 juta - US$ 60 juta di tahun 2023.
Head of Corporate Strategy & IR TOBA, Nafi Sentausa mengatakan, anggaran tersebut dialokasikan untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik. “Itu (capex) akan difokuskan kepada 2 pilar bisnis, yaitu terkait dengan
renewable dan juga terkait dengan
electric vehicle,” ungkap Nafi dalam acara
public expose yang digelar Kamis (1/12).
Saat ini, TOBA memang sedang mengawal sejumlah proyek EBT. Misalnya saja proyek pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMh) berkapasitas 2x3 MW yang berlokasi di Sungai Way Besar, Kecamatan Sumber Jaya, Provinsi Lampung. PT Adimitra Energi Hidro (AEH), yaitu entitas asosiasi dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 49% (data laporan keuangan interim TOBA per 30 September 2022), telah menandatangani
Power Purchasing Agreement (PPA) dengan PLN untuk proyek tersebut pada tahun 2021.
Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Kejar Target Kapasitas EBT 100 MW di Tahun 2025 Menurut jadwal, PLTMh tersebut direncanakan memasuki tahapan COD pada Juni 2024 mendatang. Berdasarkan catatan manajemen, kemajuan proyek PLTMh Sumber Jaya sudah mencapai sekitar 25% saat acara paparan publik berlangsung. Selain PLTMh Sumber Jaya, TOBA juga tengah mengawal proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas sekitar 20 MW di Indonesia Timur melalui PT Bayu Alam Sejahtera (BAS), entitas anak usaha dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 100% (data laporan keuangan interim TOBA per 30 September 2022). “Progresnya sekarang kami masih menunggu RFP (
Request for Proposal), jadi makanya kami masih belum bisa
share banyak terkait dengan proyek ini,” tuturnya. Di sisi lain, berdasarkan
press release yang diterbitkan oleh perusahaan pada Kamis (1/12), TOBA juga menargetkan proses pembangunan fasilitas perakitan dan manufaktur motor listrik bisa dilakukan di tahun depan. Asal tahu, sebelumnya TOBA dan PT GoTo Gojek Tokopedia sudah membentuk perusahaan patungan bernama Electrum untuk mengembangkan sepeda motor listrik. Sejauh ini, Electrum sudah melakukan
pilot project untuk melakukan validasi konsep alias
proof of concept pada Februari 2022 lalu. Kegiatan yang berlangsung selama 8 bulan tersebut dilanjutkan dengan pengembangan prototipe kendaraan listrik.
“Sebelum kami investasi besar kami mau memastikan, bener enggak orang mau pake (produk motor listrik). Bener enggak sih betul-betul nyaman. Jadi kita
launching (
pilot project) Februari 2022,” tutur Pandu. Sayangnya, Pandu belum memberi penjelasan informasi rinci ketika ditanyai soal
timeline rencana pembangunan fasilitas perakitan dan manufaktur, rencana kapasitas terpasang, estimasi kebutuhan investasi, dan informasi-informasi terkait lainnya. “Nanti kami akan jelaskan jauh lebih jelas baik dari sisi anggaran, sumber dana, dan
gameplan-nya apa,” tutur Pandu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .