Ini cara Antam menambah produksi emas



JAKARTA. PT Aneka Tambang alias Antam terus berupaya meningkatkan produksi emas yang menjadi aset utamanya selama ini. Emiten pelat merah berkode saham ANTM ini berikhtiar untuk meningkatkan nilai cadangan dan sumber daya yang dimiliki melalui kegiatan hilirisasi.

Tato Miraza, Direktur Utama Antam, mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk ekspansi bisnis emas adalah peresmian top blown rotary converter (TBRC). Ini merupakan teknologi yang bisa mengekstraksi kandungan logam emas dari anode slime, produk samping dari pengolahan tembaga.

Nah, logam emas yang diperoleh dari proses ini akan menambah jumlah produksi emas Antam yang saat ini cuma berasal dari tambang emas Cibaliung, tambang emas Pongkor dan tambang emas Gosowong. Tato bilang, penggunaan teknologi TBRC menandakan Antam mampu mengekstraksi logam emas dari anode slime yang sebelumnya selalu diekspor. "Ini juga untuk memberikan nilai tambah dari anode slime melalui pengolahan di dalam negeri," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/1).


Melalui strategi ini, Antam berharap bisa memperoleh pengurangan pajak dari pemerintah atas ekspansi bisnis tersebut. Dalam proyek ini, TBRC mampu mengolah 500 ton anode slime per tahun. Dengan asumsi rata-rata kandungan logam emas 1% di setiap ton anode slime, Aantam bisa memproduksi tambahan 5 ton emas per tahun. Secara keseluruhan, Tato menargetkan Antam bisa meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 2.000 ton anode slime per tahun untuk meningkatkan volume ekstraksi emas.

Sebelumnya, Antam juga mendorong penjualan komoditas emas dengan membuka gerai penjualan emas atau Butik Emas. Saat ini, Antam sudah memiliki 10 gerai Butik Emas. Melalui UBPP Logam Mulia, Antam juga meluncurkan program Brankas sebagai layanan jasa baru gold depository bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo